menggunakan teknologi agar masyarakat meski di lahan sempit bisa bercocok tanam
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (Sudin KPKP) Jakarta Pusat bersama Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jakarta Pusat mengajak warganya, khususnya para ibu untuk tetap produktif dengan bertanam di lahan sempit.

"Jadi ini Sudin KPKP melakukan pelatihan webinar sesuai dengan permintaan masyarakat. Mengingat saat ini mungkin ada ketakutan ibu-ibu pergi ke pasar membeli sayur, jadi salah satu solusinya kita adakan acara ini menggunakan teknologi agar masyarakat meski di lahan sempit bisa bercocok tanam," kata Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Pusat Sunarto saat ditemui, di Jakarta, Jumat.

Ada dua metode pelatihan bercocok tanam yang diajarkan dalam webinar bertajuk "Budidaya Sayuran di Lahan Sempit" yaitu metode konvensional menggunakan sekam dan tanah serta metode penanaman hidroponik.

Dalam kelas webinar itu juga disarankan bagi para pemula yang ingin bercocok tanam untuk memulai dengan menanam sayuran berdaun seperti pak coy, pagoda, kangkung dan daun bawang.

Menurut Sunarto acara itu disambut hangat oleh para pesertanya bahkan melebihi target yang ingin dicapai oleh Sudin KPKP Jakarta Pusat.

"Kuota kita 100 orang, tapi tadi bahkan melebihi target kita. Sekitar 127 orang, yang tadinya hanya untuk sekitar Jakarta Pusat tetapi yang ikut ada peserta dari Surabaya," kata Sunarto.

Lebih lanjut, kelas webinar ini nantinya akan diadakan secara rutin dan dibuat menjadi kelas berseri sehingga tugas untuk mengedukasi masyarakat dapat terus dilakukan oleh Sudin KPKP Jakarta Pusat.

"Nanti kelasnya kita bikin berseri. Misalnya minggu depan kami akan adakan kelas untuk memilih sayur yang bagus bagi kesehatan tubuh. Ibu-ibu akan diajarkan untuk melihat nilai gizi dari sayur-sayuran," ujar Sunarto.

Baca juga: Sudin KPKP Jakarta Pusat tebar 10.000 bibit ikan di Kebon Kosong
Baca juga: Ada lahan hijau di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat bernama Jakpus Fam


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020