New York (ANTARA) - Nilai tukar dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), bergerak dalam kisaran sempit, karena investor kian berhati-hati tentang kebangkitan kasus virus corona AS yang telah memicu keraguan pada harapan pemulihan untuk ekonomi terbesar dunia itu.

Mata uang lainnya seperti poundsterling dan yang terkait dengan komoditas dolar Australia, Selandia Baru, dan Kanada, berjuang melawan greenback.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Jumat (26/6/2020) melaporkan 2.414.870 kasus virus corona AS, meningkat 40.588 dari jumlah sebelumnya, dan mengatakan kematian meningkat 2.516 menjadi 124.325.

Florida dan Texas memimpin peningkatan kasus baru AS. Kedua negara bagian pada Jumat (26/6/2020) memerintahkan bar untuk ditutup kembali dan memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada restoran dalam upaya untuk membuka ekonomi mereka selama pandemi.

“Pada akhirnya, sangat jelas bahwa kita berada dalam lubang ekonomi yang dalam. COVID-19 tidak akan mudah untuk dilepaskan,” kata Juan Perez, pedagang mata uang di Tempus Inc di Washington, merujuk pada penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru.

Dalam perdagangan sore, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya sedikit lebih tinggi di 97,426.

Dolar sedikit bereaksi terhadap data yang menunjukkan pengeluaran konsumen AS, yang menyumbang lebih dari dua pertiga kegiatan ekonomi AS, melonjak 8,2 persen bulan lalu, kenaikan terbesar sejak pemerintah mulai melacak data tersebut pada 1959.

Data juga menunjukkan pendapatan pribadi turun 4,2 persen bulan lalu.

"Secara seimbang, angka-angka beragam hari ini memvalidasi pandangan bahwa ekonomi telah melewati yang terburuk dari virus corona tetapi menggarisbawahi apa yang diperkirakan menjadi jalan berombak menuju pemulihan," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington.

Euro, sementara itu, menguat terhadap dolar dalam perdagangan yang maju-mundur menjadi 1,1225 dolar. Pada minggu ini, euro mencatat kenaikan mingguan 0,4 persen terhadap dolar.

Dolar sedikit berubah terhadap yen di 107,17 yen. Dalam mata uang lain, unit yang terikat komoditas turun karena selera risiko melemah, dengan dolar Australia turun 0,3 persen terhadap dolar AS pada 0,6864 dolar. Dolar AS naik 0,1 persen pada 1,3653 dolar Kanada.

Baca juga: Dolar menguat karena kekhawatiran virus tekan sentimen risiko
Baca juga: Dolar berbalik menguat karena kekhawatiran virus corona kembali muncul
Baca juga: Emas turun lagi 4,5 dolar, tertekan dolar AS yang lebih kuat

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020