Terpenting adalah bagaimana kita mengubah perilaku masyarakat agar melakukan pemilahan sampah sejak dari hulu yaitu dari rumah tangga
Gianyar, Bali (ANTARA) -
Bupati Gianyar Provinsi Bali I Made Mahayastra meresmikan fasilitas pengolahan material sampah di Banjar Belong Desa Taro Kecamatan Tegallalang hasil kerjasama Pemkab setempat dengan Yayasan Bumi Sasmaya.
 
"Kami berterima kasih kepada Yayasan Bumi Sasmaya yang telah membantu mewujudkan visi misi di bidang lingkungan, membantu kami mengatasi masalah sampah," kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra saat meresmikan fasilitas pengolahan sampah di Tegallalang Jumat (26/6)," demikian siaran pers Diskominfo Gianyar di Gianyar, Sabtu.

Baca juga: Gianyar dinobatkan sebagai kabupaten kreatif dengan daya tarik global

Dalam peresmian itu, Bupati Mahayastra berpesan agar Desa Taro melaksanakan pengolahan sampah ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keinginan Taro menjadi desa wisata.

"Desa wisata harus bersih, maka pemilahan dan pengolahan sampah harus bagus," kata Bupati.
 
Diingatkannya juga, bagaimanapun bagusnya alat, fasilitas, maupun sistem yang dibangun, jika perilaku masyarakatnya masih sembarangan maka masalah sampah tidak bisa diatasi secara optimal.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Gianyar minta warga tidak keluar rumah

"Terpenting adalah bagaimana kita mengubah perilaku masyarakat agar melakukan pemilahan sampah sejak dari hulu yaitu dari rumah tangga," tegasnya.
 
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan ada MoU antara Bupati Gianyar dengan Yayasan Bumi Sasmaya yang berisi kesepakatan tentang pengelolaan sampah mandiri di pedesaan.

Baca juga: Gianyar akan panen perdana padi varietas M400

"Yayasan Bumi Sasmaya siap membantu pemda, mendampingi, memfasilitasi, dan membangun sistem pengelolaan sampah mandiri di pedesaan dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle)," ujar Wayan Kujus.
Ditambahkannya, berdasarkan kerjasama tersebut Yayasan Bumi Sasmaya akan membantu Pemkab Gianyar membangun sistem pengolahan sampah mandiri di 20 desa selama 5 tahun.

"Untuk tahun ini, kami prioritaskan di enam desa," kata Wayan Kujus. Keenam desa tersebut yaitu Taro, Bedulu, Pejeng, Sebatu, Tulikup, dan Medahan.
 
Fasilitas pengolahan sampah Banjar Belong Desa Taro yang diresmikan itu merupakan pembangunan fisik dan sistem pengolahan sampah mandiri pertama kerjasama Pemkab Gianyar dengan Yayasan Bumi Sasmaya.
 
Kepala Desa Taro I Wayan Warka mengatakan hingga setahun ke depan Yayasan Bumi Sasmaya akan tetap memberi pendampingan.

Dikatakannya fasilitas pengolahan material sampah ini akan meng-cover sampah se-Desa Taro bahkan se-Kecamatan Tegallalang. Hanya 10 persen, residu sampah Desa Taro yang tidak bisa diolah yang akan dikirim ke TPA Temesi.
 
Wayan Warka mengatakan fasilitas pengolahan material sampah ini dikelola oleh Bumdes Desa Taro, Sarwada Amerta. Pupuk organik yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini dijual oleh Bumdes kepada petani setempat.

"Saat ini Pokdarwis Desa Taro sedang mengembangkan kebun organik, karena Desa Taro akan membangun agrowisata di Taro, sehingga permintaan akan pupuk organik ini cukup tinggi," katanya.

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020