Palembang (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) hingga kini belum membangun Jalan Tol Inderalaya-Muaraenim, Sumatera Selatan, karena terganjal penyediaan lahan oleh pemerintah kabupaten.

Manajer Proyek PT Hutama Karya (Persero) Hasan Turcahyo di Palembang, Sabtu, mengatakan proyek yang sudah dilakukan peletakan batu pertama pada 9 April 2019  di Muaraenim itu, hingga kini belum bisa dikerjakan meski Hutama Karya sudah memiliki dana dan kontraktornya.

“Sesuai kesepakatan, penyediaan lahan menjadi kewajiban pemerintah daerah dan Hutama Karya yang mengerjakannya. Pada prinsipnya kami sudah siap dari Agustus tahun lalu,” kata Hasan.

Baca juga: Ruas Tol Inderalaya-Muaraenim ditargetkan mulai dikerjakan 2020

Ia mengatakan perusahaannya sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi terkait penyediaan lahan ini karena sejatinya proyek ini ditargetkan dapat dimulai pada 2020.

Walau saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung, namun pemerintah sudah memutuskan bahwa proyek infrastruktur tetap berlanjut dengan syarat menerapkan protokol kesehatan penanganan wabah tersebut.

“Kami berharap, instansi terkait segera mengupayakan penyediaan lahan ini agar kami bisa langsung bekerja. Alat-alat berat sudah siap di lokasi,” kata dia.

Bahkan demi akselerasi dari pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera ini, menurut Hasan, direksi Hutama Karya beberapa waktu lalu telah berkomunikasi dengan direksi PTPN 7 karena beberapa kilometer jalan tol yang direncanakan ini berada di lokasi usaha BUMN di Ogan Ilir itu.

Baca juga: Tol Palembang-Indralaya Sumsel ditutup

Ia menjelaskan sepanjang 10 km jalan tol akan mengambil lahan usaha PTPN 7, namun sejauh ini baru 1,8 km yang terdata.

“Ya kalau diizinkan karena ini sama-sama BUMN, kami berharap bisa kerja dulu di lahan 1,8 km itu walau pembayaran ganti ruginya akan dilakukan belakangan,” kata dia.

Jalan Tol Inderalaya-Muaraenim ditaksir bakal menelan dana sekitar Rp24,10 triliun, berasal dari ekuitas perusahaan senilai Rp16,87 triliun atau 70 persen dari total investasi dan sisanya sekitar Rp7,2 triliun dari pinjaman.

Proyek ini semula ditargetkan mulai dikerjakan pada akhir 2019 dengan harapan dapat selesai pada 2022, dengan rincian ruas Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 65 Km dan sisanya sepanjang 54 Km merupakan ruas Prabumulih-Muaraenim yang bakal dikerjakan oleh Waskita Karya.

Ruas Tol Indralaya-Muaraenim nantinya akan tersambung hingga Muaraenim-Bengkulu sehingga jalan ini menyambungkan Provinsi Sumsel dan Provinsi Bengkulu.

"Untuk pengerjaan dari Bengkulu sudah dimulai ke arah Lubuk Linggau, tepatnya di STA 0 sampai 17,85 di wilayah Taba Penanjung," kata dia.


 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020