Jakarta (ANTARA) - Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (Pugar) yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik berdasarkan penilaian nasional Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Aryo Hanggono dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, menyebutkan, Pugar KKP menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik setelah diseleksi bersama 2.126 proposal inovasi kategori umum yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Menurut dia, Pugar merupakan formulasi kegiatan pemberdayaan yang mampu meningkatkan volume produksi, kualitas, dan penyimpanan garam menjadi lebih baik.

"Isu garam rakyat yang diketahui selama ini adalah kualitasnya yang rendah, namun hal ini telah terjawab dengan adanya inovasi ini," ujar Aryo.

Baca juga: Menteri KKP tingkatkan koordinasi atasi persoalan harga garam

Ia juga mengutarakan harapannya agar inovasi layanan Pugar yang telah diterapkan di beberapa daerah seperti Brebes, Cirebon, Tuban, Lamongan ini dapat diterapkan di lebih banyak tempat, dengan SOP (prosedur standar operasi) yang ketat.

Dengan demikian, lanjutnya, hasil yang dicapai bakal lebih memuaskan, memiliki nilai tambah yang tinggi, dan membantu upaya swasembada garam secara nasional.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Miftahul Huda, selaku Ketua Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Pugar, mengungkapkan proposal inovasi layanan PUGaR menonjolkan tiga layanan utama, yakni integrasi lahan garam, pengelolaan Gudang Garam Nasional (GGN) dan Penguatan Kelembagaan terutama dengan adanya sertifikasi petambak dan pembentukan koperasi induk, agar jaringan pasar, sistem stok dan kecepatan perputaran ekonomi lebih cepat dan besar.

Baca juga: Anggota DPR ingin petani garam dilibatkan dalam kepentingan impor

Dengan tiga inovasi tersebut, ujar dia, maka dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat petambak garam, karena mereka sudah mulai belajar bagaimana berusaha bersama sama untuk berkembang dan makin maju.

"Dari sisi komoditas garamnya, saat ini kandungan NaCl garam petambak bisa di atas 90 persen. Ini dari lahan belum diolah. Sedangkan garam-garam yang disimpan lebih terjaga mutunya karena gudangnya bagus," ujarnya.

Ia berharap, SOP produksi pada lahan integrasi diperhatikan dan diterapkan di setiap daerah, sehingga dapat meningkatkan ekonomi daerah.

Selanjutnya Pugar KKP akan mengikuti proses presentasi dan wawancara guna seleksi menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020