Pemangkasan daftar negatif bagi akses investasi asing ini menjadi penting dalam upaya meningkatkan dan mempermudah akses pasar.
Jakarta (ANTARA) - Regulator ekonomi China memangkas daftar negatif investasi asing guna memberikan kesempatan lebih banyak kepada investor asing dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) dan Kementerian Perdagangan setempat (Mofcom) merilis daftar negatif investasi asing yang baru dan berlaku efektif per 23 Juli 2020.

Di tengah hambatan investasi lintas-batas dan ekonomi regional akibat wabah COVID-19, kebijakan China masih belum berubah, membuka lebih luas dunia luar dan pemerintah terus meningkatkan akses pasar bagi investasi asing, demikian NDRC, Senin.

NDRC yang mirip Bappenas bersama Mofcom telah mengurangi daftar negatif investasi asing secara nasional dari 40 item menjadi 33 item.

Demikian halnya dengan di kawasan perdagangan bebas di negara tersebut juga berkurang dari 37 menjadi 30 item.

NDRC menyatakan bahwa kebijakan baru itu menunjukkan sikap China dalam mendorong globalisasi ekonomi dan investasi lintas-batas dengan meningkatkan iklim usaha bagi perusahaan asing guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Pemangkasan daftar negatif bagi akses investasi asing ini menjadi penting dalam upaya meningkatkan dan mempermudah akses pasar. Dan hal ini sangat kondusif untuk menstabilkan dan meningkatkan investasi asing di tengah penyebaran wabah secara global," kata Prof Cui Fan dari Fakultas Ekonomi dan Perdagangan Internasional di University of International Business and Economics Beijing.

Ia memprediksi China bakal terus memangkas daftar negatif dalam beberapa tahun ke depan.

"Membuka akses lebih lebar itu bukan hanya meningkatkan daya saing perusahaan China secara internasional, melainkan membantu penguatan reformasi dan meningkatkan kapasitas pemerintahan negara ini. Melalui kebijakan ini China akan terus mengoptimalkan iklim bisnis, meningkatkan pengaruh dan kohesivitas pasar yang sangat luas dan menambah jumlah perusahaan yang mampu bersaing secara global," ujar Cui dikutip media resmi setempat.

NDRC berharap pemangkasan ini bisa meningkatkan keterbukaan sektor jasa, manufaktur, dan pertanian.

Daftar baru yang mencabut pembatasan investasi asing itu di antaranya adalah produksi kendaraan komersial dan kepemilikan saham maksimum oleh investor asing dalam pengembangan tanaman gandum dan produksi benih hingga 66 persen.

Pembatasan kepemilikan asing pada perusahaan sekuritas, perusahaan berjangka, dan perusahaan asuransi jiwa juga telah dihapus.

Demikian halnya dengan pembatasan pada sektor konstruksi dan penyediaan air bersih serta jaringan drainase di kota-kota dengan populasi lebih dari 500.000 jiwa juga telah dihapus dari daftar tersebut.

Daftar negatif di zona perdagangan bebas yang berlaku tahun ini pula menghapuskan pembatasan investasi asing dalam perdagangan obat-obatan tradisional China siap pakai dan investor asing diizinkan menyelenggarakan lembaga pendidikan kejuruan dengan status kepemilikan penuh.

"Sudah empat tahun berturut-turut pemerintah China memangkas daftar negatif untuk membuka lebih luas akses investor asing yang telah memberikan dampak signifikan dalam peningkatan investasi lintas-batas dan penguatan rantai pasokan dan industri," kata Li Dawei, peneliti pada Lembaga Penelitian Ekonomi Internasional China.


Baca juga: China laporkan 12 kasus baru COVID-19, lima diantaranya kasus impor

Baca juga: Perusahaan China: Hasil uji calon vaksin corona menjanjikan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020