Jakarta (ANTARA) - Google Photos tidak akan lagi mencadangkan gambar dan video yang disimpan dari folder yang dibuat dan dikelola oleh aplikasi media sosial secara default.

Sebelumnya, platform pencadangan foto Google akan secara otomatis mengunggah semua gambar yang disimpan ke perangkat Android atau iOS, termasuk arsip yang disimpan dalam folder yang dibuat oleh aplikasi, seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp.

Kini, dikutip dari The Verge, Selasa, Google mengatakan fitur tersebut dimatikan, dan pengguna harus mengaktifkannya untuk aplikasi tertentu atau menjalankan pencadangan manual pada folder tertentu.

Baca juga: Google mulai perketat iklan terkait pemilu Amerika Serikat

Baca juga: Peringatan pengesahan Subak di balik tampilan Google Doodle


Google juga mencatat adanya lonjakan gambar sejak awal pandemi COVID-19, dan menyatakan bahwa "orang-orang berbagi lebih banyak foto dan video karena COVID-19."

"Untuk menghemat internet, cadangan dan sinkronisasi telah dimatikan untuk folder perangkat yang dibuat oleh aplikasi pengiriman pesan seperti WhatsApp, Pesan dan Kik. Anda dapat mengubahnya kapan saja dalam pengaturan," bunyi dalam halaman dukungan yang merinci perubahan tersebut.

Google menekankan bahwa foto apa pun yang telah dicadangkan dan diatur melalui aplikasi media sosial tidak terpengaruh oleh perubahan tersebut, dan bahwa pengguna masih dapat membuka folder individual di dalam aplikasi Google Photo dan mengaktifkan fitur "pencadangan & sinkronisasi."

Google memiliki panduan praktis untuk menemukan gambar dan video terkait media sosial yang ada di Google Photo, untuk menjalankan pencadangan batch manual dan untuk mengaktifkan fitur pencadangan otomatis.

Beberapa platform yang terpengaruh termasuk "keluarga" aplikasi Facebook, aplikasi Pesan default di Android, Snapchat dan Twitter.
​​​​​​​
Baca juga: Google kembangkan fitur deteksi telepon spam

Baca juga: Google Meet tambah fitur baru mirip Zoom

Baca juga: Google Photos baru dirilis pekan depan, simak perubahannya

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020