"Inspirasi dari lagu tersebut datang ketika aku naik kereta dan melihat interaksi antara pasangan tua yang duduk dua baris di depanku," kata Sheila melalui keterangannya, Selasa.
Lebih lanjut, Sheila mengatakan bahwa lagu teranyarnya ini melambangkan bagaimana awal suatu hubungan penuh dengan suka cita dan kebahagiaan, yang diungkapkan secara metaforis oleh bait.
"Seluruh lagu membuat referensi ke arah kereta dan perjalanan, tapi terutama berfokus pada arti perjalanan hubungan," ujar dara kelahiran Jakarta ini.
Lagu kemudian diakhiri dengan twist yang berakhir di bridge dan chorus terakhir dimana hubungannya telah berakhir.
Sheila mengkategorikan lagu "Kereta" sebagai lagu pop dengan nuansa akustik, dan peran utama bagian string untuk mengekspresikan perubahan mood dari cerita yang diberikan lagu tersebut.
Sementara itu, awal karir bermusik Sheila berawal dari mengekspresikan hobi nya dengan membuat cover lagu di halaman Soundcloud dan Youtube-nya. Dari situ, ia berharap untuk mengembangkan keterampilan vokal dan juga memperbanyak interaksi dengan pendengarnya.
Sheila kemudian beralih untuk menulis lagu-lagunya sendiri berdasarkan pengalaman pribadinya maupun pengalaman orang-orang terdekatnya, membuatnya relatable bagi pendengar.
Juni 2019 Sheila merilis single pertamanya “Hari Tanpa Mentari” yang menjadi perkenalan sebagai penyanyi serta penulis lagu di industri musik Indonesia. Lagu ini telah mencapai lebih dari 80 ribu pendengar di platform digital.
Baca juga: Laze ajak berandai-andai jadi kaya lewat "Turun Dari Langit"
Baca juga: KunoKini tumpahkan kegelisahan lewat lagu "Anak Panah"
Baca juga: Dead Bachelors lepas lagu baru "Miss The Memories"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
