Blitar (ANTARA News) - Keluarga besar Boediono di Blitar, Jawa Timur, berharap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono dapat memegang teguh amanah rakyat.

"Kami sebagai keluarga berharap, pemerintahan SBY-Boediono dapat lancar, dan mampu memegang amanah rakyat," kata keluarga Boediono di Blitar, Bambang Heri Subeno, Selasa.

Bambang yang berada di Jakarta dihubungi dari Blitar mengatakan, sebagai keluarga ia ikut berbahagia dengan Boediono yang mendampingi SBY dalam pemerintahan lima tahun ke depan. Ia berharap, dalam pelantikan yang dilakukan hari ini (Selasa, 20/10) dapat berjalan lancar.

Ia juga mengatakan, keluarga mendapat undangan pelantikan ke Jakarta. Ia datang ke Jakarta mewakili keluarga dari Boediono di Blitar. Ia juga datang dengan Agus Priono, perwakilan dari keluarga Herawati (istri Boediono) serta rombongan dari Boediono Blitar Center (BBC).

"Kami sudah datang ke Jakarta sejak Minggu kemarin (18/10) untuk menghadiri pelantikan, dan rencananya nanti sore langsung pulang," kata Bambang.

Ia dengan rombongan datang naik kereta api Gajayana tujuan Blitar-Jakarta. Rencananya, rombongan juga akan pulang dengan kereta yang sama ke Blitar.

Sementara itu, koordinator BBC, Putut Agus mengatakan, ia dengan pendukung Boediono lainnya merasa bangga dengan sosok Boediono. Selain sederhana, ia juga sosok yang cerdas, sehingga ia yakin dapat memimpin Indonesia jauh lebih baik.

Ia berharap, pemerintahan SBY-Boediono ke depan dapat lancar, mampu memegang teguh amanah rakyat, serta mampu merealisasikan berbagai programnya. "Kami berharap, semuanya lancar," kata Putut.

Boediono lahir di Blitar, Jawa Timur, tanggal 25 Februari 1943. Boediono adalah anak kedua dari pasangan Ahmad Siswo Sardjono dan Samilah. Ayahnya telah meninggal sejak 15 Agustus 1974, sementara ibunya meninggal pada 16 April 2004.

Kini, makam keduanya berada di TPU Swangsang di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, setelah sebelumnya makam ibunya terpisah di Tanah Kusir, Jakarta. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009