Emas tetap dalam tren naik pada grafik harian tetapi momentum bisa kehabisan tenaga
Chicago (ANTARA) - Emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi) karena aksi ambil untung setelah selama tiga hari berturut-turut menguat, ketika pasar ekuitas naik didukung data manufaktur AS dan meningkatnya harapan untuk vaksin COVID-19 potensial.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, jatuh 20,6 dolar AS atau 1,14 persen menjadi ditutup pada 1.779,90 dolar AS per ounce, mundur dari level tertinggi sejak September 2011. Emas berjangka terangkat 19,3 dolar AS atau 1,08 persen menjadi 1.800,5 dolar AS pada Selasa (30/6/2020), setelah naik 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.781,20 dolar AS pada Senin (29/6/2020) dan menguat 9,7 dolar AS atau 0,55 persen menjadi 1.780,30 dolar AS akhir pekan lalu.

Pengambilan untung adalah fitur pada perdagangan Rabu (1/7/2020) karena kecemasan atas lonjakan kasus COVID-19 menyebabkan logam mulia overbought terkait statusnya sebagai salah satu aset safe haven.

"Rasa optimisme baru terhadap ekonomi AS pulih lebih cepat dari yang diharapkan dapat memicu suasana risk-on (pengambilan risiko), pada akhirnya mengurangi selera terhadap aset safe haven termasuk emas," kata analis FXTM Lukman Otunuga.

Aktivitas manufaktur AS rebound pada Juni, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun, memperkuat pasar saham bersama dengan harapan vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer yang telah menunjukkan potensi dalam uji coba tahap awal terhadap manusia.

"Emas tetap dalam tren naik pada grafik harian tetapi momentum bisa kehabisan tenaga," kata Otunuga.

Emas naik lebih dari 13 persen dalam kuartal terakhir dipicu kekhawatiran gelombang kedua infeksi dan karena bank-bank sentral global telah meningkatkan langkah-langkah stimulus serta mempertahankan suku bunga rendah untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi.

Perbedaan dalam bagaimana pemerintah negara-negara bagian menangani penutupan ekonomi mereka di Amerika Serikat dan kemungkinan kuat bahwa akan ada lebih banyak stimulus masih akan mendukung harga emas, kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 41,9 sen atau 2,25 persen, menjadi ditutup pada 18,218 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 16,8 dolar AS atau 1,97 persen, menjadi menetap pada 834,4 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas naik lagi, tembus 1.800 dolar AS per ounce
Baca juga: Harga emas naik 0,9 dolar, investor tetap khawatir naiknya COVID-19

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020