Singapura, (ANTARA News) - Minyak berlanjut mengalami kenaikan di perdagangan Asia Selasa dengan sentimen investor yang didukung oleh menguatnya Wall Street dan juga pelemahan dolar, kata para analis.

Kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman November naik sembilan sen menjadi 79,70 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Desember naik 12 sen menjadi 77,89 dolar per barel.

Sentimen pasar minyak diuntungkan dari sedikit menguatnya pasar-pasar modal internasional. Melemahnya dolar AS juga tetap merupakan suatu dorongan terhadap harga minyak, kata analis dari Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah laporan.

Wall Street ditutup lebih tinggi Senin dengan Dow Jones Industrian Average meningkat 96,28 poin ditutup pada kisaran 10.092,19, setelah sempat mencapai tingkat tinggi baru untuk tahun tersebut pada 10.117,96.

Berbagai ekspektasi bahwa pendapatan korporasi Amerika Serikat kuartal tiga akan terpengaruh pemulihan ekonomi dari resesi panjang di mana merupakan alasan utama selain menguatnya pasar-pasar modal AS, kata analis.

"Sentimen positif di seluruh pasar-pasar finansial telah dilukiskan sebagai suatu pertanda pertumbuhan permintaan minyak, menyusul apresiasi 10 persen harga minyak mentah selama Oktober," kata analis Mike Fitzpatrick dari MF Global.

Pelemahan dolar juga telah mendorong harga minyak mentah. Pelemahan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dolar menjadi lebih murah bagi para pemegang mata uang kuat lainnya.

Pada perdagangan Selasa, euro dipindahtangankan pada posisi 1,4987 dolar dari 1,4958 pada penutupan perdagangan AS Senin. Dolar diperdagangkan pada tingkat 90,4 yen, mengalami penurunan dari 90,53 yen.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009