Program Sadesha dari Pemrov Jawa Barat ini sejalan dengan program beasiswa bagi para penghafal Al Quran yang digagas Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Sebanyak 38 orang hafidz atau penghafal Al Quran asal Kabupaten Bekasi mengikuti seleksi Program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) di Provinsi Jawa Barat.

"Program Sadesha ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi Benny Yulianto Iskandar di Cikarang, Kamis.

Ia menjelaskan puluhan penghafal Al Quran yang berasal dari 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi itu sebelumnya telah melewati proses penyaringan.

"Mereka ada yang hafal 10 juz ada juga yang sampai hafal hingga 30 juz," katanya.

Penghafal Al Quran yang dinyatakan lulus seleksi provinsi itu nantinya akan didelegasikan ke setiap desa di Provinsi Jawa Barat.

"Jadi akan diseleksi terlebih dahulu, kemudian yang memenuhi syarat dijadikan sebagai hafidz dan disebar ke seluruh desa-desa di Jawa Barat," katanya.

Benny berharap 38 hafidz asal Kabupaten Bekasi yang mengikuti program tersebut lulus seleksi dan dapat mengajarkan serta mensyiarkan isi dan makna Al Quran kepada masyarakat.

"Jadi nantinya mereka punya tugas mengenalkan dan membimbing masyarakat dalam pembelajaran Al Quran, khususnya dalam bidang tahfidz. Kita pun berharap mereka dapat ditempatkan di wilayah Kabupaten Bekasi," katanya.

Menurut dia Program Sadesha dari Pemrov Jawa Barat ini sejalan dengan program beasiswa bagi para penghafal Al Quran yang digagas Pemerintah Kabupaten Bekasi.

"Program bea siswa yang digagas Pak Bupati akan diterapkan mulai tahun depan, dan 'leading sector'-nya ada di Dinas Pendidikan," demikian Benny Yulianto Iskandar ​​​​​​.

Baca juga: Pengajar Alquran Bekasi minta bantuan insentif pemerintah

Baca juga: Gerakan "Jabar Menghafal" tingkatkan minat baca Al Quran

Baca juga: Dedi Mulyadi gagas satu desa satu hafidz Al Quran


 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020