Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II Endang Rahayu Sedianingsih membantah kabar yang menyebutkan dirinya membawa virus ke luar negeri.

"Tidak betul, tidak betul saya membawa virus ke luar. Tidak betul saya menjual virus itu. Yang betul, saya melakukan penelitian bersama-sama dengan seluruh teman-teman," kata Menkes di Istana Merdeka Jakarta, Kamis sore, pascapelantikannya.

Sebelumnya di era KIB, Endang yang masih menjabat sebagai Kapuslit Biomedis dan Farmasi Balitbangkes sempat dituduh mengirim virus ke luar negeri ketika Menkes dijabat Siti Fadilah Supari meminta Indonesia menghentikan pengiriman virus.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada tukar-menukar virus dengan pihak asing, karena semua penelitian itu dikerjakan oleh orang Indonesia.

Saat ditanya tentang kritikan mantan Menkes Siti Fadilah Supari, dia menolak berkomentar.

Namun dia mengatakan bahwa secara pribadi hubungan antaramereka berdua berjalan baik.

"Baik. Nanti kami bertemu ya.. setelah serah-terima jabatan, beliau bekas atasan saya dan saya sangat salut dengan beliau," ujarnya.

Terkait dengan kontroversi laboratorium Angkatan Laut AS, NAMRU, dia mengatakan bahwa tidak ada lagi keterlibatan militer, yang ada adalah sipil.

Endang yang sore itu mengenakan kebaya kuning gading juga membantah keterlibatannya dengan pihak asing.

"Saya peneliti. Jadi sebagai peneliti melakukan penelitian dengan bekerjasama dengan pihak asing, tidak hanya Amerika Serikat, tetapi juga Jepang, China, Belanda. Jadi itu kerja sama penelitian yang transparan, `fair`, setara dan saling menguntungkan," ujarnya.

Pada pelantikan Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, menteri-menteri yang tergabung dalam KIB II harus mampu berpikir cerdas dan siap bekerja keras memenuhi tuntutan tugas.

Kepala Negara menambahkan, dalam menghadapi kritik dan kecaman dari sebagian masyarakat, para menteri harus sabar, tegar dan terus berikhtiar.

Karena itu, Presiden meminta agar tidak selalu menjawab keraguan itu dengan kata-kata, namun menjawab dengan bekerja serta memberikan bukti hasil kerja yang sesuai dengan target dan mampu menyejahterakan rakyat.

Presiden Yudhoyono, Kamis, di Istana Negara Jakarta melantik 34 menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dan dua pejabat setingkat menteri.

Dari susunan kabinet yang dibacakan Presiden, 98 persen sesuai dengan perkiraan sejumlah pihak dan berdasarkan calon-calon yang dipanggil untuk mengikuti uji kelayakan di kediaman pribadi Presiden di Cikeas.(*)

Pewarta: Ardianus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009