Jakarta (ANTARA News) - Tim Indonesia hanya mampu mencuri satu poin dari China dalam lanjutan penyisihan Grup W kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior di Kedah, Malaysia, Sabtu.

Ganda putra juara Asia Junior, Rendy Sugiarto/Angga Pratama satu-satunya yang berhasil meraih angka bagi Indonesia dengan mengalahkan pasangan China Lu Kai/Liu Peixuan 21-12, 21-18 dalam pertandingan penentuan tim yang lolos ke semifinal yang berakhir dengan kemenangan China 4-1.

Pemain tunggal putri Febby Angguni yang tampil pada partai kedua berhasil merebut game kedua meskipun akhirnya menyerah kepada Chen Xiaojia 14-21, 21-16, 15-21.

"Febby sedikit tegang karena berbeda main beregu dengan perorangan," ujar pelatih tunggal Pelatnas Pratama Rony Agustinus.

Pemain tunggal putra Ary Trisnanto juga gagal mengatasi permainan Tian Houwei yang mengalahkannya dua game langsung 11-21, 14-21.

Pasangan Della Destiara/Ni Made Claudia Ayu Wijaya juga kalah dari pasangan Tang Jinhua/Xia Huan 12-21, 18-21.

Begitu pula pasangan Muhammad Ulinnuha/Tiara Rosalia Nuraidah yang hanya mampu bertahan 17 menit menghadapi Lu Kai/Bao Yixin, mereka menyerah 8-21, 12-21.

"Pada ganda dan campuran, pemain kita kalah power dan kecepatan," kata pelatih ganda Pelatnas Pratama Namrih Suroto.

Kemenangan China atas Indonesia membawa juara bertahan itu maju ke semifinal bertemu juara Grup X Thailand, sedangkan semifinal lainnya mempertemukan juara Grup Y dan Z, Taiwan dan tuan rumah Malaysia.

Sementara Indonesia bertemu tim Hong Kong dalam babak playoff penentuan peringkat 5-8. Pada tahun lalu, Indonesia menempati urutan keenam dalam turnamen yang memperebutkan Piala Suhandinata --diambil dari nama tokoh bulutangkis asal Indonesia-- itu.

Meski belum berhasil maju ke semifinal, Rony mengatakan bahwa secara keseluruhan para pemain telah bermain maksimal. "Tetapi memang harus diakui pemain luar kualitasnya lebih baik," katanya.

Rony berharap pada nomor perorangan yang akan dimulai Rabu (28/10), para pemain bisa tampil lebih baik lagi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009