KSOP Kupang belum mengetahui secara persis mengapa kapal menangkap ikan itu digunakan untuk mengangkut penumpang.
Kupang (ANTARA) - Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyebutkan kapal 'Kasih 25' yang mengalami musibah di perairan Pukuafu merupakan kapal nelayan untuk penangkapan ikan.

"Kapal yang mengalami musibah di perairan Pukuafu merupakan jenis kapal nelayan untuk penangkapan ikan," kata Kepala Seksi Keselamatan Pelayaran Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tenau Kupang, Azwar kepada ANTARA di Pelabuhan Tenau Kupang, Minggu.

Ia mengatakan KSOP Kupang belum mengetahui secara persis mengapa kapal menangkap ikan itu digunakan untuk mengangkut penumpang.

Dikatakannya, KSOP Kupang telah menurunkan tim penyelamat guna membantu Basarnas dalam mencari para korban yang belum ditemukan dalam musibah itu.

"Jumlah penumpang di atas kapal itu juga masih belum jelas. Namun diperkirakan lebih dari 20 orang. Tim kami masih mengumpulkan data di lapangan," tegasnya.

Baca juga: Satu kapal tenggelam di Pukuafu, dua penumpang ditemukan meninggal

Kendati demikian, kata dia, ada dua orang yang ikut dalam pelayaran bersama Kapal "Kasih 25" telah ditemukan dalam kondisi selamat.

"Dua penumpang berhasil diselamatkan saat Kapal Cepat Baharari sedang dalam perjalanan menuju Kupang," kata Azwar.

Menurut dia, dua korban yang berhasil diselamatkan saat ini dalam perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly karena kondisi kedua korban sangat lemah. Selain dua korban selamat, juga terdapat dua korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Kami mendapat informasi dari Basarnas ada dua orang yang ditemukan dalam kondisi meninggal," tegasnya.

Dua korban yang berhasil diselamatkan itu yaitu Domi Doro dari Tablolong dan Nimrot dari Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Kapal 'Kasih 25' yang berangkat dari Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, tenggelam di Perairan Pukuafu diduga akibat diterjang gelombang tinggi ketika sedang dalam pelayaran menuju Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Pada Minggu (5/7/2020) sekitar 14.00 Wita.

Baca juga: Kapal China selamatkan tujuh nelayan tenggelam di Laut Natuna

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020