Surabaya (ANTARA News) - Produsen kendaraan bermotor TVS akan mengoptimalkan pasar otomotif di Jawa Timur yang dinilai memiliki potensi yang besar.

"Kami optimistis dapat meraih pasar di Jatim, khususnya menggarap sepeda motor bebek," kata Manajer Area Jawa Timur PT TVS Motor Company Indonesia, Zulfi Syatria, saat ditemui di Surabaya, Minggu.

Ia menjelaskan, persaingan dengan produsen motor di Indonesia memang semakin ketat. Apalagi, saat ini pesaing TVS yang juga dari India, Bajaj, serta produsen motor China juga ingin menancapkan kuku di pasar sepeda motor.

"Untuk menyaingi mereka kami harus memberikan nilai tambah, inovasi berbeda dan kelebihan produk dibandingkan produk lain. Kami juga tetap fokus untuk sepeda motor bebek, karena pesaing kami itu belum punya varian motor bebek," ujarnya.

Dengan fokus pada varian sepeda motor bebek, ia mampu meningkatkan penjualan produknya di Jatim. Jika dilihat dari komposisi penjualan total motornya di provinsi ini sekitar 65 persen motor bebek TVS Neo, 20 persen motor bebek terbaru RockZ 125 cc, dan 15 persen motor TVS Apache.

"Kontribusi penjualan kami adalah dari Neo dan ditambah munculnya RockZ sebulan lalu," katanya.

Untuk motor TVS RockZ, ia mengaku, produk itu merupakan salah satu andalannya dalam mengatasi persaingan dengan produsen motor lain. Ini tak lepas dari sarat fitur inovasi terunggul. Apalagi fisik motor itu memiliki bentuk knalpot segitiga dan sistem anti maling (ATL system).

"Motor itu adalah satu-satunya varian yang punya sistem musik terintegrasi dengan MP3 player dan radio FM," katanya.

Inovasi ini, kata dia, dapat menaikkan kontribusi penjualannya di pasar Jatim. Sebulan lalu kontribusinya hanya 10 persen kini menjadi 20 persen. Untuk itu, pihaknya meyakini sampai akhir tahun dapat meningkatkan kontribusinya menjadi 40 persen.

"Untuk menguatkan citra masyarakat dan menaikkan penjualan, pihaknya mendaulat penyanyi legendaris, Iwan Fals sebagai dutanya. Selama dua tahun menjadi duta, penjualan kami meningkat 100 persen dibandingkan 2008 lalu," katanya.

"Corporate Communication" PT TVS Motor Company Indonesia, Nurlida Fatmikasari, menambahkan, ia tak gentar hadapi persaingan dengan produsen lain termasuk motor China dan Bajaj karena pihaknya segera jadi anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

"Hal tersebut dapat mendistribusikan motor kami di Indonesia dan Asia Tenggara," katanya.

Saat ini, TVS merencanakan mempunyai pabrik di Karawang berkapasitas produksi 300 ribu unit per tahun. Dengan bergabung dalam AISI, pabriknya bisa bekerja.

"Pabrik di Karawang merupakan pabrik ketiga TVS, dimana dua lainnya ada di India," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009