Tak banyak dokter seperti Anda yang baik, pintar, penuh kasih, tegas dan selalu ingin mendengarkan ide-ide gila saya
Jakarta (ANTARA) - Bintang Broadway Nick Cordero meninggal dunia pada usia 41 tahun setelah 90 hari dirawat di rumah sakit akibat komplikasi yang disebabkan oleh virus corona COVID-19.

Cordero yang membintangi drama musikal Broadway " Waitress and Rock of Ages" meninggal dunia pada Minggu (5/7) di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dia meninggalkan seorang istri, Amanda Kloots serta seorang putra Elvis Eduardo yang baru berusia satu tahun.

"Tuhan mendapat satu malaikat baru di surga sekarang. Suami kesayanganku meninggal dunia pagi ini. Dia dikelilingi cinta keluarganya, menyanyi dan berdoa seiring dia meninggalkan dunia. Aku masih tak percaya dan terluka. Hatiku hancur dan tak bisa membayangkan hidup kami tanpa dia," kata Kloots di Instagram pada Minggu.

Kloots juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dokter yang sudah merawat suaminya yakni Dr. David Ng.

"Tak banyak dokter seperti Anda yang baik, pintar, penuh kasih, tegas dan selalu ingin mendengarkan ide-ide gila saya atau menelepon dokter lain untuk meminta pendapat kedua. Anda adalah berlian dalam kesulitan," katanya.

Kloots mengungkapkan pada 31 Maret bahwa suaminya masuk ruang perawatan intensif dan "mengalami kesulitan bernapas" setelah didiagnosis menderita pneumonia.

Beberapa hari kemudian, pelatih kebugaran itu mengungkapkan bahwa suaminya dalam kondisi "stabil", tetapi dokter masih mengkonfirmasikan penyebab krisis kesehatannya.

"Dua tes COVID negatif. Dokter yakin bahwa itu adalah COVID sehingga mereka melakukan tes ketiga," tulisnya, menambahkan bahwa suaminya merespons dengan baik untuk obat untuk COVID.

Tes ketiga yang dilakukan pada Cordero menunjukkan hasil positif untuk virus corona.

Meskipun Cordero jatuh sakit pada awal Maret, gejala awalnya berselang dan sepertinya tidak selaras dengan yang sering dikaitkan dengan COVID-19.

"Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur, begitu lelah, tidak ada energi, itu benar-benar satu-satunya gejala," kata Kloots kepada BuzzFeed News saat itu.

Namun, pada akhir Maret, gejalanya memburuk dan Cordero mulai mengalami kesulitan bernapas.

Meski kondisi kesehatan Cordero stabil pada awal masuk rumah sakit, pada minggu kedua kondisi dia menurun. Dia bahkan harus dioperasi karena mesin pendukung kerja jantung dan paru-parunya menghentikan aliran darah ke kaki kanannya.

Pasca-operasi kondisi dia kritis. Kakinya tetap harus diamputasi. Dia juga kena infeksi paru-paru yang menyebar ke darah, membuat dia mengalami syok septik setelah demam.

Kloots mengungkap bahwa dokter menyatakan paru-paru suaminya rusak berat seperti paru-paru perokok 50 tahun.

"Ada lubang di paru-parunya di mana Anda tentu tidak ingin ada lubang."

Cordero bangun dari koma yang diinduksi secara medis pada 12 Mei hampir dua minggu setelah menjalani prosedur trakeostomi. Pada saat itu, istrinya berkata bahwa dia "sangat lemah, sangat lemah sehingga dia tidak bisa menutup mulut".

Selama Cordero dirawat di rumah sakit, aktor itu juga menderita "dua stroke mini" dan "membutuhkan resusitasi," menurut Kloots.

Otot-otot Cordero mulai mengalami atrofi karena kurang gerak, sehingga berat badannya turun sampai 29 kiloan, People, Senin.

 

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020