PGN harus melakukan terobosan di bidang gas, tidak lagi tradisional melakukan kegiatan selama iniJakarta (ANTARA) - Komisi VII DPR meminta PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan inovasi bisnis pada kegiatan penyaluran gas untuk memperkuat perannya sehingga berdampak positif bagi negara.
"PGN harus melakukan terobosan di bidang gas, tidak lagi tradisional melakukan kegiatan selama ini," kata Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Ia mencontohkan terobosan yang bisa dilakukan PGN adalah dengan mengolah gas bumi menjadi bahan baku Liquified Petroleum Gas (LPG) mengingat subsidi kebutuhan LPG semakin meningkat.
"Kita menaikkan volume LPG 3 Kg 7,5 juta meter kubik dari 7 juta, kalau tidak salah kenaikan subsidinya Rp2 triliun total Rp5 triliun," papar Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Direksi PGN.
Sementara itu, Pimpinan RDP komisi VII DPR dengan PGN, Ramson Siagian mengungkapkan dalam meningkatkan pemanfaatan gas, PGN bisa bekerjasama dengan PLN untuk membangun pembangkit tenaga gas skala kecil.
"PGN bisa bekerjasama dengan PLN membangun pembangkit skala kecil, gasnya disuplai dari PGN," katanya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PGN Suko Hartono menyampaikan bahwa pihaknya telah memiliki rencana pengembangan bisnis ke industri petrokimia dengan melakukan hilirisasi gas dari methanol menjadi Dimethil Ether (DME).
Produk hilirisasi gas itu, lanjut dia, bisa menjadi bahan baku pengganti LPG yang sebagian besar masih impor. PGN telah melakukan studi untuk merealisasikan rencana itu yang diperkirakan pada 2022 atau 2023 telah rampung.
"Kemudian amonia dan turunannya kami batasi portofolio 5-15 persen karena itu bukan bisnis kami, itu bisnis kerja sama dengan subholding kilang, kami bisa meningkatkan volume dan kami tahu bisnis di hilir. Jadi kami masuk portofolio hilir di petrochemic, di methanol dan DME karena itu bisa gantikan LPG," paparnya.
PGN juga akan mengembangkan bisnis pengadaan internet dengan memanfaatkan jaringan gas bumi untuk memasang kabel fiber optik.
"Kami punya anak perusahaan PGASCom kami pasang jaringan pipa pakai fiber optik untuk kontrol laju arus, kami pasang LNG storage depan perumahan kami pasang infrasturkur pipa sekalian monitoring fiber optik, kami bisa lakukan tambahan menjual produk internet data dan televisi nanti muncul produk gasnet, jualan gas bonus internet dan TV," paparnya.
Suko mengharapkan, dalam menjalankan peran sebagai sub holding gas PGN masih memerlukan kepastian pasokan gas baik dari sumur gas atau LNG.
Baca juga: PGN gandeng Pertamina jajaki industri petrokimia
Baca juga: Dirut: PGN telah bangun jargas sepanjang 3.838 km, 537.936 sambungan
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020