Apa yang memberi sinyal kepada pasar adalah bahwa, meskipun kami tidak melihat upaya stimulus gaya 2009 di China, setidaknya tidak dari perspektif kebijakan moneter -- kami melihat tanda-tanda upaya penyelamatan bersama
New York (ANTARA) - Yuan mencatat hari terbaiknya terhadap dolar AS sejak Desember pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor memburu aset berisiko didorong meningkatnya ekspektasi rebound kuat pertumbuhan ekonomi China dan data positif AS mendorong turunnya permintaan mata uang aman dolar.

Indeks-indeks saham unggulan (blue-chips) China melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun karena para pedagang bertaruh pada kebangkitan ekonomi China, mendorong yuan di pasar luar negeri ke level tertinggi sejak 17 Maret, kinerja harian terbaik sejak 12 Desember. Yuan terakhir pada 7,015 yuan per dolar AS.

“Jelas kami memiliki peningkatan selera risiko global. Dan saya akan menyematkan tanggung jawab atas itu pada regulator China yang tampaknya telah mendorong tim nasional di pasar, dan benar-benar membantu mendorong lonjakan besar dalam indeks ekuitas,” kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Cambridge Global Payments.

"Apa yang memberi sinyal kepada pasar adalah bahwa, meskipun kami tidak melihat upaya stimulus gaya 2009 di China, setidaknya tidak dari perspektif kebijakan moneter -- kami melihat tanda-tanda upaya penyelamatan bersama."

Tanda-tanda pemulihan ekonomi dalam data AS juga melemahkan permintaan untuk safe-haven dolar. Terhadap sekeranjang enam mata uang saingannya, dolar terakhir turun 0,43 persen pada 96,76, setelah sebelumnya mencapai titik terendah sejak 24 Juni.

Aktivitas industri jasa-jasa AS melonjak tajam pada Juni, hampir kembali ke level pra-pandemi COVID-19. Namun, kebangkitan dalam kasus virus corona telah memaksa beberapa restoran dan bar tutup lagi, mengancam pemulihan yang baru muncul.

Pergerakan beberapa hari yang lebih rendah dalam indeks dolar memicu peristiwa teknikal signifikan yang disebut death cross -- di mana rata-rata pergerakan 50-hari indeks dolar melintasi di bawah rata-rata pergerakan 200 hari -- menunjukkan potensi aksi jual.

Pola itu telah diikuti oleh periode pelemahan dolar dalam delapan dari kejadian sembilan hari sejak 1980, kata analis di Bank of America.

"Ini menandakan bahwa Anda melihat sentimen positif mulai menguasai ... di belakang pandangan yang lebih positif tentang ekonomi global," kata Charles Tomes, manajer portofolio di Manulife Investment Management.

Pada perdagangan terakhir di New York, euro naik menjadi 1,1314 dolar dari 1,1244 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2498 dolar dari 1,2476 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6975 dolar dari 0,6942 dolar.

Dolar dibeli 107,28 yen Jepang, lebih rendah dari 107,47 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga turun menjadi 0,9413 franc Swiss dari 0,9448 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3541 dolar Kanada dari 1,3553 dolar Kanada.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020