Pontianak (ANTARA News) - Anggota Tim Pakar Penanganan Penyakit Demam Berdarah Dengue dari Program Studi Ilmu Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Dr dr Wahyuning Ramelan menyatakan biji tanaman kemandah menurut hasil penelitian efektif membunuh jentik dan telur nyamuk Aedes Aegypti.

"Hasil penelitian mahasiswa Fakultas MIPA Untan, biji kemandah yang merupakan tumbuhan perdu mampu membunuh jentik dan telur nyamuk Aedes Aegypti 50 - 80 persen," kata Wahyuning Ramelan saat berdialog dengan Anggota DPRD Kota Pontianak guna mencari solusi penanganan penyakit DBD di kota itu, Selasa.

Ia mengatakan meskipun masih berbentuk hasil penelitian tetapi penemuan itu perlu ditindaklanjuti untuk menekan perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD tersebut.

"Kapasitas kami hanya sebagai peneliti, sementara untuk memproduksi dalam jumlah banyak guna membunuh nyamuk Aedes Aegypti diserahkan ke pemerintah," ujarnya.

Wahyuning menambahkan penemuan itu memang belum disosialisasikan sehingga masyarakat lebih mengenal membunuh nyamuk dengan pemberian abate di tempat penampungan air bersih, fogging, pemberian minyak serai dan "lotion" yang mengandung zat yang terkandung dalam bunga lavender.

"Wangi bunga lavender hanya berfungsi mengusir nyamuk tidak seperti biji kemandah yang kalau diolah bisa membunuh nyamuk penyebab DBD," katanya.

Sebelumnya Dekan Fakultas MIPA Untan, Dr Thamrin Usman DEA mengatakan dampak kemandah pada manusia bisa menyebabkan iritasi kulit dan menimbulkan sakit perut hingga mencret tetapi hanya satu persen saja.

Tanaman kemandah berupa semak alias perdu dengan tinggi mencapai 12 meter memiliki daun berwarna hijau, tipis, melebar serta berujung tumpul yang mudah ditemukan di Kalimantan Barat.

Daun kemandah memiliki serat tipis dan sebagian kecil memiliki bulu pada bagian bawah daun, panjang daun mencapai 7,5 - 17 centimeter lebar 4 - 9,5 centimeter, petiole bunga berbentuk selinder dengan diameter 4 centimeter, bunga jantan berbentuk rambut, sedangkan bunga betina berbentuk selubung.

Thamrin menambahkan biji kemandah kalau ditebarkan ke air yang tergenang mudah larut sehingga mampu membunuh jentik dan telur nyamuk."Penemuan ini sejak tahun 2002 lalu," kata Thamrin.

Data Dinas Kesehatan Kota Pontianak mengungkapkan DBD telah menyebabkan 62 orang meninggal dunia dari 3.187 kasus yang terjadi selama Januari hingga Oktober 2009 di Kota Pontianak.

Kota Pontianak mengalami KLB DBD tahun 2005 sebanyak 450 kasus, meninggal enam pasien, tahun 2006 sebanyak 1.288 kasus, meninggal 16 pasien, tahun 2007 sebanyak 121 kasus, meninggal tiga pasien, tahun 2008 sebanyak 282 kasus, meninggal 20 pasien.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009