Dengan demikian dibutuhkan tuas dari BUMN-BUMN untuk menggerakkan normal baru betul-betul dijalankan secara menyeluruh...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN berharap perusahaan negara atau BUMN dapat berkontribusi secara signifikan untuk segera mewujudkan skenario normal baru di masa pandemi COVID-19.

"Kami merasa BUMN memiliki potensi untuk berkontribusi secara signifikan untuk segera betul-betul mewujudkan skenario normal baru," ujar Deputi SDM dan IT Kementerian BUMN Alex Denni dalam seminar daring yang digelar Forum Ekselen BUMN (FEB) di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, sebagian besar masyarakat sudah menjalankan disiplin protokol kesehatan, namun belum semua. Artinya masyarakat sudah memasuki kondisi normal baru tapi belum masuk dan menjalankan disiplin protokol kesehatan secara menyeluruh.

"Dengan demikian dibutuhkan tuas dari BUMN-BUMN untuk menggerakkan normal baru betul-betul dijalankan secara menyeluruh, agar semua orang menjalankan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Deputi SDM dan IT Kementerian BUMN itu berharap kalau vaksin ditemukan, maka BUMN bersama masyarakat juga dapat menjadi pendorong ke arah kehidupan yang lebih baik. Semua pihak tidak mengharapkan terjadinya gelombang kedua COVID-19 menuju zona yang berbahaya.

Baca juga: Menteri BUMN: Kondisi penyebaran COVID-19 Jatim perlu perhatian khusus

Dalam paparannya Alex Denni memaparkan sejumlah skenario terkait pandemi COVID-19. Skenario pertama yakni zona kematian atau death zone di mana virus menyebar dengan cepat, vaksin belum ditemukan dan sistem perawatan medis tidak sanggup menanggulangi pasien yang jumlahnya melebihi kapasitas.

Sementara itu perilaku masyarakat sangat abai terhadap protokol kesehatan dan kesehatan diri serta orang lain. Jumlah korban yang meninggal banyak dan bisnis-bisnis banyak yang gulung tikar.

Skenario kedua yakni skenario normal baru yakni virus masih mengancam namun vaksin belum ditemukan. Kendati demikian perilaku disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan dan keselamatan membuat penyebaran COVID-19 melambat, sehingga sistem perawatan rumah sakit bisa menangani jumlah pasien yang ada dengan baik.

Baca juga: Menteri BUMN serahkan bantuan penanganan COVID-19 di Jatim

Di sisi lain, semua aktivitas yang bisa dilakukan secara virtual dan dari jarak jauh (remote) tidak lagi dilakukan secara konvensional. Jumlah korban yang meninggal sedikit serta bisnis akan mencari cara, produk, dan solusi baru yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalani kehidupan dalam dunia dengan peradaban atau budaya baru.

Skenario lainnya yakni harapan hidup yang lebih panjang di mana vaksin telah ditemukan dan sistem perawatan medis sudah bisa menangani pasien COVID-19. Pasien COVID menjadi sedikit, semua aktivitas yang sudah terbiasa dilakukan secara virtual dan jarak jauh tidak lagi dilakukan secara konvensional.

Di sisi lain transformasi digital terjadi secara masif dan produktivitas meningkat secara signifikan. Perilaku disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan telah terbentuk sehingga membuat harapan hidup manusia menjadi lebih panjang.

Baca juga: Erick: Penjaminan KMK UMKM turunkan risiko kredit pada masa COVID-19

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020