Jakarta (ANTARA) - Seluruh tim Liga bola basket profesional putri Amerika Serikat (WNBA) akan mengenakan seragam bertuliskan nama-nama perempuan kulit hitam yang menjadi korban kekerasan polisi dan tindak kejahatan rasial selama pekan pembukaan liga tersebut.

Setelah sempat dihentikan sementara akibat pandemi virus corona, WNBA berencana melanjutkan kembali musim 2020 pada akhir Juli nanti.

Lebih lanjut, WNBA mengatakan para pemain akan mengenakan kaus bergambar logo “Black Lives Matter” pada bagian depan dan tulisan “Say Her Name” pada bagian punggung.

Baca juga: Tujuh pemain WNBA dinyatakan positif terpapar COVID-19

Kampanye tersebut sekaligus sebagai bentuk kecaman atas kematian seorang pria Afrika-Amerika berusia 46 tahun bernama George Floyd saat berada dalam penahanan polisi di Minneapolis, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

“Kami betul-betul bangga dengan para pemain WNBA yang tak pernah berhenti berjuang melawan rasisme dan ketidakadilan sosial lainnya melalui aksi-aksi yang inspiratif,” kata Komisaris WNBA Cathy Engelbert seperti dikutip dari Reuters, Selasa.

“Perubahan tidak terjadi hanya dalam waktu semalam. Perubahan itu merupakan tanggung jawab kita bersama. Kita harus berjuang meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga keadilan bisa ditegakkan dan akhirnya tercipta suatu perubahan,” ungkap Cathy.

Pada 2019 lalu, Institute for Diversity and Ethics in Sport (TIDES) mengklasifikasikan WNBA sebagai pemimpin di antara liga-liga profesional lainnya dalam hal praktik perekrutan pemain dari segi ras dan gender.

Baca juga: Corona masih menggejala, musim baru WNBA ditunda
Baca juga: NBA izinkan pesan sosial disematkan di atas nomor punggung

Baca juga: NBA akan lukis slogan "Black Lives Matter" di lapangan Disney

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020