Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Tesla, Elon Musk, mengisyaratkan pabrik baru Tesla Gigafactory di kawasan Asia, tapi bukan di China.

Perusahaan itu dapat membuka pabrik di Jepang atau Korea Selatan karena keduanya memiliki industri otomotif yang kuat, sejalan dengan upaya Tesla menembus penjualan 1 juta mobil per tahun.

Baca juga: Tesla minta desainer untuk rancang kendaraan bergaya China

Baca juga: China produksi baterai mobil listrik tahan 2 juta kilometer


Musk menjawab "Ya", ketika ditanya di Twitter terkait kemungkinan ekspansi Tesla di Asia setelah China. Namun, ia memastikan bahwa prioritas perusahaan saat ini adalah Tesla Gigafactory di Jerman.

"Ya, tapi pertama-tama kami harus menyelesaikan Gigafactory Berlin dan Gigafactory kedua di AS untuk melayani Amerika Utara bagian timur," tulis Musk di Twitter, dikutip Rabu.
 
Tesla saat ini sedang menuntaskan pabrik baru di dekat Berlin dan pabrik baru di Austin, AS.

Tesla juga memperluas Gigafactory Shanghai serta menambah kapasitas produksi di Gigafactory Nevada dan Fremont.

Baca juga: Pesaing Tesla, Xpeng P7 mobil produksi pertama pakai chip NVIDIA

Baca juga: Tesla raup penjualan gemilang di Korea Selatan

Baca juga: Permintaan meningkat, LG Chem akan produksi baterai untuk Tesla
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020