Dari sisi developer akan mengganti strategi penjualan. Dari yang awalnya lebih banyak fokus secara offline, diganti dengan lebih banyak secara online
Jakarta (ANTARA) - Pasar digital dinilai tidak hanya digunakan untuk sektor ritel tetapi penjualan properti juga bakal lebih semarak di dunia maya, kata seorang konsultan properti.

"Dari sisi developer akan mengganti strategi penjualan. Dari yang awalnya lebih banyak fokus secara offline, diganti dengan lebih banyak secara online," kata Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto, di Jakarta, Rabu.

Selain itu, ujar dia, para pengembang juga diprediksi bakal lebih banyak menggunakan iklan dalam pencegahan COVID-19, seperti pemberitahuan kepada pengunjung dan karyawan agar harus mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung ke lokasi proyek atau galeri pemasaran atau unit pamer.

Sejumlah strategi penjualan yang bisa digunakan dalam memasarkan proyek properti dalam teknologi digital, misalnya dengan menggunakan teknologi VR (Virtual Reality).

Mengenai dampak pandemi terhadap kinerja penjualan rumah hunian, Ferry berpendapat akan ada sedikit penyesuaian harga jual setelah tertahan pada kuartal sebelumnya, serta membuat cara bayar yang lebih meringankan seperti memperpanjang tenor cicilan atau menghilangkan uang muka.

Sedangkan dari sisi konsumen, lanjutnya, mayoritas orang yang membeli properti residensial saat ini dinilai adalah investor, yang diperkirakan bakal menahan pembelian karena harus mengalokasikan dana untuk keperluan lain yang lebih penting pada saat ini.

"Kemungkinan besar pasar apartemen baru akan pulih di tahun depan sesuai dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan membaik di tahun depan apabila pandemi berakhir," paparnya.

Walaupun banyak pengembang yang menunjukkan stagnasi atau terhambatnya pertumbuhan harga atau kesukaran dalam memasarkan produk yang mereka miliki, tetapi ada sejumlah proyek yang menyiratkan optimisme pada masa pandemi.

Contohnya, pengembang Lavon dengan proyeknya Lavon by SwanCity di Tangerang New Industri City, mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan dengan berhasil menjual sekitar 150 unit pada bulan April.

"Meskipun pandemi telah menyebabkan pelemahan ekonomi, namun kami mengalami sisi lain dari dampak tersebut berupa peningkatan permintaan hunian di Lavon. Selama bulan April, ketika efek pandemi Covid-19 terasa sangat sulit, 150 unit rumah di Lavon terjual kepada pelanggan. Itu membuktikan bahwa masa pandemi sebenarnya merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi rumah," kata Direktur Pemasaran Lavon, Arnold Montana, dalam rilisnya.

Baca juga: Pandemi, konsultan sebut pasar properti untuk WNA lagi meredup
Baca juga: Pengamat : Pasar properti tanah air membaik di kuartal II/2020
Baca juga: Kementerian PUPR ingin pengembang bantu bangkitkan pasar properti

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020