Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Selatan memfasilitasi produk pertanian yang dihasilkan Karang Taruna Kelurahan Kebon Baru masuk pasar modern.

"Untuk menembus pasar modern pastinya sudah memenuhi syarat ketat dari pihak pasar modern," kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan Hasudungan Sidabolak di Jakarta, Kamis.

Hasudungan menjelaskan, produk pertanian yang dihasilkan Karang Taruna Kelurahan Kebon Baru adalah produk hidroponik berupa aneka sayuran organik seperti selada, pakcoy, bayam dan kangkung.

Sayuran organik hidroponik tersebut dikembangkan oleh Karang Taruna Kelurahan Kebon Baru melalui program pertanian perkotaan (urbang farming) yang digalakkan di Kelurahan Kebon baru selama masa pandemi COVID-19.

Sayuran organik hasil bercocok tanam secara hidroponik tersebut kini dipasarkan di Galael Tebet, salah satu pasar modern di kawasan Tebet.

"Diharapkan prestasi ini dapat memacu petani kota lain yang bertani dengan sistem hidroponik atau organik di lahan sempit agar semakin semangat bercocok tana," kata Hasudungan.

Baca juga: Sudin LH Jakpus panen sayuran hidroponik
Baca juga: Kebun hidroponik di rusun, DPRD DKI: Agar Jakarta tak impor sayuran


Produk sayuran organik produksi Karang Tarunan Kebon Baru memiliki merek dagang "New Garden Hydro" dibudidayakan dengan mengandalkan lahan yang terbatas. Tim "New Garden Hydro" dapat memanen 10-15 kilogram 
(kg) sayuran tiap panen.

Lurah Kebon Baru Fadhila Nursehati menambahkan, keberhasilan Karang Taruna Kelurahan Kebon Baru menembus pasar modern ini diharapkan bisa menjadi cikal bakal ketahanan pangan dan ekonomi bagi warga.

"Apalagi saat masa pandemi seperti ini diharapkan bisa membantu warga yang terdampak ekonominya," kata Fadhilah.

Untuk meningkatkan kualitas produk sayuran organik, penyuluh pertanian dari KPKP Kecamatan Tebet akan terus mendampingi tim "New Garden Hydro" dari Karang Taruna Kebon Baru.

Dengan demikian, kegiatan Karang Taruna Kelurahan Kebon ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi para pemuda dan warga lainnya untuk dapat produktif walaupun dalam kondisi keterbatasan lahan dan masa PSBB Transisi.
Baca juga: Ada lahan hijau di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat bernama Jakpus Fam
Baca juga: Warga Jakpus ikuti pelatihan pengolahan hasil pertanian

 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020