...virus flu babi galur yang baru ini belum pernah ditemukan di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita memastikan bahwa sejauh ini  virus flu babi G4 EA H1N1 belum ditemukan di Indonesia.

"Berdasarkan data dan informasi yang kami miliki, virus flu babi galur yang baru ini belum pernah ditemukan di Indonesia," kata Ketut ketika membuka diskusi virtual tentang flu babi G4 di Jakarta, Jumat.

Hasil itu didapatkan dari data surveilans dan analisa genetik yang dilakukan oleh Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara dan Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.
Baca juga: Kemenkes: Penguatan koordinasi penting untuk antisipasi flu babi G4

Dia menekankan bahwa flu babi berbeda dengan demam babi Afrika (African swine fever/ASF) meski keduanya menginfeksi babi. ASF sendiri hanya menular dari hewan sakit ke hewan lainnya dan tidak pernah terbukti menular ke manusia.

Sedangkan flu babi dapat menginfeksi babi dan manusia dengan beberapa gejala di antaranya adalah demam dan mengeluarkan cairan padan hidung dan mata.

Namun, Ketut menegaskan bahwa publikasi ilmuwan China soal galuar baru G4 itu akan menjadi perhatian bagi pemerintah.

"Karena babi berperan penting dalam ekologi virus influenza. Babi merupakan hewan yang sensitif terhadap reseptor mamalia dan unggas dan dapat berperan sebagai mixing vessel yang dapat meningkatkan potensi mutasi virus," kata dia.
Baca juga: Antisipasi flu babi G4 dari China, Kemenkes lakukan sosialisasi

Sebelumnya, penelitian yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 29 Juni 2020 tentang galur atau strain baru dari flu babi H1N1.

Virus flu itu sebelumnya sudah beredar di populasi babi di China dengan varian paling umum dari virus flu EA H1N1 yang ditemukan adalah galur atau strain genotipe 1. Tapi galur tersebut bermutasi hingga muncul genotipe 4 (G4) Berdasarkan laporan dari penelitian virus G4 dapat melekat pada reseptor yang mirip dengan manusia pada lapisan saluran pernapasan dan menyerang bagian atas saluran napas yang kemudian dapat menuju paru-paru.
Baca juga: Eijkman: Waspadai flu babi G4 jadi pandemi

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020