Mamuju (ANTARA News) - Komandan Kodim (Dandim) 1418 Mamuju, Sulawesi Barat, Letnan Kolonel Roesmanto, menjamin bahwa aparat TNI tidak akan melakukan serangan balasan meski aparatnya telah dianiaya sekelompok massa yang diduga oknum aparat Polres Mamuju.

"Saya menjamin aparat TNI tidak akan melakukan aksi serangan balasan meskipun salah seorang anggota TNI dari angkatan laut (AL) Klasi 1 Hesmin telah dianiaya sekelompok massa yang diduga kuat adalah aparat kepolisian dari Polres Mamuju," kata Dandim di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, pihaknya telah memerintahkan aparatnya yang ada di Kodim 1418 Mamuju dan sekitar 400 persenel anggota TNI yang melakukan kegiatan bhakti TNI terpadu di Desa Botteng Kecamatan Simboro kepulauan sekitar 20 kilometer dari Kota Mamuju untuk menahan diri dan tidak membalas.

"Kami telah memerintahkan agar seluruh persenjataan TNI segera di gudangkan, dan meminta agar aparat TNI melakukan konsinering yakni tetap bersiaga di tempat dan tidak ke mana atau berkeliaran di dalam maupun diluar Kota Mamuju, untuk mencegah insiden susulan yang tidak diinginkan," ujarnya.

Selain itu juga kata dia, meminta agar anggota TNI tetap menjaga sandi karma yakni menjaga ketenangan dan tidak demdam dengan insiden yang terjadi di Polres Mamuju.

"Aparat TNI tidak akan melakukan serangan balasan karena mereka mematuhi sapta marga TNI yakni patuh pada terhadap perintah komandan, sehingga tidak mungkin melakukan serangan balasan, karena prajurit TNI adalah prajurit yang baik," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan Kapolres Mamuju, AKBP Andries Hermanto, untuk menyelesaikan insiden di depan kantor Polres Mamuju antara aparatnya dengan kelompok massa yang diduga kuat anggota Polres Mamuju.

"Masalah ini akan kita selesaikan siapapun yang bersalah harus ditindak sesuai hukum yang berlaku kalau aparat saya salah karena tidak memakai helm harus ditindak, tetapi oknum polisi yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap aparat kami juga mesti ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.

Sebelumnya Klasi 1 Hesmin yang ikut dalam program Bhakti TNI Terpadu, di Desa Botteng sekitar lima kilomter dari Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar, dianiaya sekelompok pemuda yang diduga oknum anggota Polres Mamuju pada sabtu malam sekitar pukul 21.30 Wita (1/11).

Sementara itu situasi Kota Mamuju pasca insiden antara aparat TNI dengan kelompok yang diduga aparat Polres Mamuju tetap kondusif dan terkendali.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009