Manokwari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menargetkan minimal 85 persen pemilih di daerah tersebut terdaftar pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020.

"Kami akui memang selama ini masih sering terjadi persoalan pada DPT (daftar pemilih tetap). Di coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih di pilkada ini kami akan maksimal, kami menargetkan 85 persen pemilih terdaftar," kata Ketua KPU Manokwari Abdul Muin Salewe dalam rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Manokwari, Sabtu.

Ia mengatakan, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) akan mulai bekerja pada 15 Juli 2020. Mereka akan mendatangi rumah-rumah warga guna melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih.

"Mereka akan bekerja selama hampir satu bulan dari 15 Juli sampai 13 Agustus 2020. Kami berharap warga juga aktif, memastikan namanya terdaftar sebagai pemilih," ucap Muin.

Baca juga: Tito targetkan partisipasi pemilih Pilkada di atas 50 persen
Baca juga: KPU Bali optimistis capai target partisipasi pemilih di Pilkada 2020
Baca juga: Pilkada 2020, KPU Sukabumi target 75 persen warga gunakan hak pilihnya


Muin mengakui, dalam setiap pelaksanaan Pemilu masih terjadi permasalahan pada daftar pemilih. Untuk itu, ia mengimbau PPDP bekerja maksimal dalam coklit data pemilih pilkada serentak ini.

Ia juga berharap, warga tidak acuh terhadap pemutakhiran data yang akan dimulai pada Rabu pekan depan. Warga yang sudah memiliki hak untuk memilih harus terdaftar sehingga bisa menyalurkan suaranya pada pilkada yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.

"Kalau tidak, pasti nanti akan timbul masalah saat pemungutan suara, setidaknya akan ada keributan di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Untuk itu, pada saat Coklit pastikan nama masuk," katanya lagi.

"Sekarang ini memang belum ada calon, jangan sampai hal ini membuat warga berfikir untuk memilih golput. Tapi begitu nanti kami mengumumkan para calon dan masyarakat tahu siapa-siapa saja calonya, baru ribut karena namanya tidak ada dalam DPT," ujarnya menambahkan.

Komisioner KPU Manokwari Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Fratiano Rahawaren pada kesempatan sebelumnya mengutarakan 476 PPDP itu telah siap. Mereka akan menjalani bimbingan teknis pada 13 dan 14 Juli 2020.

"Tahapan coklit data pemilih akan dilaksanakan pada 15 Juli hingga 13 Agustus 2020. Jadi pada bimbingan teknis nanti sekaligus akan dilakukan persiapan dari ATK (alat tulis kantor), formulir hingga APD (alat pelindung diri)," ucap Fratiano.

Ia menjelaskan, PPDP direkrut dari setiap rukun tetangga (RT), kampung dan kelurahan. Jumlah mereka disesuaikan dengan tempat pemungutan suara (TPS) di setiap distrik/kecamatan.

"Di Manokwari ada sembilan distrik dan semua sudah menyerahkan nama PPDP. Masih ada kemungkinan penambahan, karena patokan kita jumlah TPS. Jumlah PPDP paling banyak ada di Distrik Manokwari Barat," kata dia lagi.

Rahawaren mengutarakan, pada coklit ini daftar pemilih pada pemilu sebelumnya akan menjadi acuan. Petugas akan mendatangi rumah-rumah warga untuk melakukan pencocokan sekaligus mendata nama calon pemilih baru yang ada di lingkungan masing-masing.

Jumlah pemilih di Manokwari berdasarkan data pemilu sebelumnya sebanyak 144.878 orang. Penambahan maupun pengurangan sangat mungkin terjadi.

"Pastinya akan ada pergeseran dan perubahan data pemilih, karena biasanya ada warga yang pindah domisili, meninggal dunia, dan pemilih pemula," ujarnya.

Pewarta: Toyiban
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020