Jika biasanya satu pemandu wisata bisa membawa 40-50 wisatawan, ke depan tidak boleh. Satu pemandu maksimal hanya boleh membawa 10 wisatawan
Solo (ANTARA) - Salah satu objek wisata di Kota Solo Pura Mangkunegaran siap buka kembali mulai minggu depan setelah penerapan normal baru.

"Semenjak tanggal 18 Maret Pura Mangkunegaran ditutup untuk wisatawan umum hingga hari ini tanggal 11 Juli kami coba simulasi sesuai dengan standar protokol kesehatan," kata Abdi Dalem Pariwisata Pura Mangkunegaran Joko Pramudyo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

Ia mengatakan Pura Mangkunegaran  akan resmi dibuka untuk umum mulai Senin (13/7). Sebelum dibuka, pihaknya sudah terlebih dahulu berkirim surat kepada Wali Kota Surakarta dan Dinas Pariwisata Kota Surakarta terkait rencana pembukaan tersebut.

"Intinya kami minta bimbingan dan beberapa waktu lalu Gugus Tugas Penanganan COVID-19 sudah datang ke Mangkunegaran dan mengecek sarana prasarana, sampai akhirnya diperbolehkan buka lagi," katanya.

Baca juga: Asita optimistis dengan pariwisata Solo 2020

Ia mengatakan pada pelaksanaannya nanti pihak pengelola tetap akan memperhatikan protokol kesehatan, salah satunya dengan membatasi jumlah kunjungan.

"Jika biasanya satu pemandu wisata bisa membawa 40-50 wisatawan, ke depan tidak boleh. Satu pemandu maksimal hanya boleh membawa 10 wisatawan. Harapannya agar mereka lebih berhati-hati, ini juga sudah ada aturan tertulisnya," katanya.

Sementara itu sebagai langkah sosialisasi selama tanggal 13 Juli-30 September 2020 pihaknya akan menerapkan tiket dengan harga lama yaitu Rp10.000/orang untuk wisatawan domestik dan Rp20.000/orang untuk wisatawan mancanegara.

"Selanjutnya sesuai dengan Dawuh Dalem akan ada penyesuaian kondisi, mulai 1 Oktober tiket masuk Mangkunegaran untuk wisatawan domestik Rp20.000/orang, sedangkan mancanegara Rp40.000/orang," katanya.

Baca juga: 103 tempat wisata di Jawa Tengah mulai beroperasional sejak Jumat

Ia mengatakan sesuai dengan arahan pihak Pura Mangkunegaran, selama pandemi COVID-19 untuk rute perjalanan juga akan dikurangi.

"Akan dikurangi sedikit, para wisatawan tidak diperkenankan memasuki ruangan Dalem Ageng tetapi pintu dibuka sehingga pengunjung bisa lihat dari Paringgitan. Meski demikian, para pengunjung juga tidak boleh ambil foto karena cahaya foto bisa mempercepat proses pelapukan dari benda koleksi," katanya.

Dengan demikian, dikatakannya, ruangan yang boleh dikunjungi adalah Pendopo Ageng, Paringgitan, Bale Warni, Taman Bale Warni, Pracimoyoso, dan ruang makan.

Baca juga: Jawa Tengah andalkan pariwisata dan manufaktur untuk tarik investor

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020