Beijing (ANTARA News-Xinhua-OANA) - Beberapa ilmuwan China, Selasa, mengatakan penyelidikan yang sedang dilancarkan oleh negeri mereka mengenai endapan sulfida dapat membantu menghasilkan obat baru dengan mempelajari organisme hidrotermal dasar laut.

Robot bawah laut buatan China "Hailong 2" mengambil tujuh kilogram sulfida di dalam saluran "cerobong" hidrotermal laut-dalam, 2.700 meter di bawah permukaan laut di dekat khatulistiwa di Pasifik timur pada 23 Oktober.

Sulfida itu mungkin berisi banyak mikroba laut-dalam yang diduga oleh banyak ilmuwan sebagai bentuk kehidupan asli di planet ini.

Ma Weilin, salah satu pemimpin ilmuwan di Kapal Penyelidikan Ilmiah Dayang 1, mengatakan kepada kantor berita China, Xinhua, organisme yang hidup di dalam lingkungan tekanan yang sangat tinggi yang ditutupi oleh sulfida beracun patut dikaji dalam mengembangkan obat yang berlandaskan gen.

Solusi hidrotermal dihasilkan oleh emanasi magma panas di laut-dalam, yagn di sekelilingnya banyak organisme hidrotermal bertahan hidup melalui kombinasi kimiawi.

Wang Chunsheng, ahli ekologi kelautan di Lembaga Oseanografi, yang berada di bawah State Oceanic Administration, mengatakan, "Organisme hidrotermal memiliki kemampuan untuk membantu pengembangan obat baru anti-toksin."

Organisme tersebtu hidup di laut dalam yang gelap, lingkungan yang sangat serupa dengan tahap sangat awal Bumi ketika makhluk hidup baru muncul, kata Wang.

Proyek itu juga meliputi pemetaan sumber daya mineral bawah laut, kegiatan persiapan di China untuk memperoleh izin eksplorasi yang akan dikeluarkan oleh Lembaga Dasar Laut Internasional PBB.

Kapal penelitian tersebut mulai berlayar pada 18 Juli dan akan melakukan pelayaran melintasi Atlantik, Pasifik serta Samudra Hindia.

"China sebenarnya tertinggal. Kami mulai menyelidiki endapan sulfida samudra pada 2005, sedangkan negara maju memulainya pada 1970-an," kata Ma.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009