Jakarta (ANTARA) - Platform konferensi video milik Cisco, Webex, meluncurkan latar belakang virtual yang memungkinkan pengguna untuk menerapkan efek "blur" untuk menutupi latar belakang mereka atau menggantinya dengan salah satu gambar latar standar Webex.

Hal ini dilakukan untuk mengejar ketinggalan fitur yang ditawarkan oleh pesaingnya yang lebih muda. Platfom konferensi video paling populer saat ini, Zoom, dan saingannya Google Meet dan Microsoft Teams, telah lebih dulu memungkinkan pengguna mengunggah gambar milik mereka sendiri untuk tampilan latar belakang.

Webex adalah salah satu pemain tertua dalam platform konferensi video. Perusahaan ini didirikan pada 1995 dan diakuisisi oleh Cisco pada 2007 senilai 3,2 miliar dolar AS.

Platform ini utamanya digunakan sebagai aplikasi bisnis dan memiliki fokus pada pelanggan perusahaan, bukan perorangan. Namun, kini Webex telah meningkatkan fiturnya yang tersedia pada versi freemium saat permintaan tentang konferensi virtual melonjak di tengah pandemi.

Dalam beberapa pekan terakhir, Google dan Microsoft telah mulai mengejar Zoom. Microsoft telah mengembangkan aplikasi Teams-nya menjadi 75 juta pengguna aktif harian, kata perusahaan itu pada April. Sementara, Google mengatakan Meet baru-baru ini melampaui 100 juta peserta rapat harian.

Seperti para pesaingnya, Webex menghadapi peningkatan tajam dalam penggunaan selama pandemi COVID-19 dengan lebih banyak orang yang bekerja dan bersekolah dari rumah. Pada April, perusahaan tersebut mengatakan telah berhasil meningkat tiga kali lipat rata-rata durasi pertemuan, demikian lansir The Verge.


Baca juga: Cisco kenalkan platform Webex terbaru

Baca juga: Aplikasi-aplikasi ini permudah WFH

Baca juga: Meet, Teams, WebEx kumpulkan lebih banyak data pengguna?

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020