Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, paradigma pelayanan kesehatan bagi masyarakat diubah dari upaya pengobatan menjadi pencegahan.

"Kita ingin ubah paradigma dari pengobatan gratis menjadi sehat gratis. Jadi peran Puskesmas, Posyandu, pekan imunisasi, KB dan pemberantasan penyakit akan ditingkatkan. Tidak menunggu jatuh sakit baru diobati, tapi meningkatkan kesehatan masyarakat," kata Presiden usai Sidang Kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.

Meski perubahan paradigma tersebut dilakukan, Presiden mengatakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang sakit akan terus dilakukan termasuk bantuan bagi masyarakat miskin.

"Tentu ada kantong-kantong daerah rawan penyakit seperti demam berdarah, Tuberkolosis dan HIV yang tetap diperhatikan. Sehat itu gratis dalam arti bagi tidak mampu dan sangat miskin kita dorong agar sehat," katanya.

Di bidang pendidikan, Presiden menegaskan pada 100 hari mendatang akan dirumuskan mekanisme "link and match" antara dunia pendidikan dengan dunia kerja sehingga lulusan lembaga pendidikan formal siap kerja dan tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan.

"Target 100 hari adalah cegah `missed match`, banyak di berbagai provinsi yang dihasilkan perguruan tinggi lulusannya tidak klop dengan pasar tenaga kerja. Ini tidak boleh terjadi, dalam 100 hari kita rumuskan mekanismenya," paparnya.

Sektor penanggulangan bencana, dalam 100 hari mendatang Presiden meminta agar telah dibentuk semacam pasukan atau tenaga yang siaga setiap waktu di kirim bila bencana terjadi.

Pasukan atau tim tersebut terdiri dari medis, PMI, ahli komunikasi, TNI dan Polri. Tim itu akan didukung oleh angkutan udara seperti Hercules dan jenis lainnya untuk segera melakukan langkah tanggap darurat segera setelah bencana terjadi.

"Saya ingin dalam 100 hari bukan hanya standard prosedur saja, bukan hanya siapa yang siaga tapi betul betul sudah berjalan. Satu di barat, di timur dan bahkan bencana sering di negeri kita mulai 2011 penambahan pesawat angkut Hercules dan sejenis serta helikopter untuk angkut logistik," kata Kepala Negara.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009