Batam (ANTARA News) - Manajemen Panasonic Shikoku berjanji tidak akan melupakan jasa karyawan yang turut menyukseskan perusahaan itu di kala jaya, meski kini terpaksa telah menutup pabriknya di Batam.

"Mereka berjanji tidak akan lupakan karyawan," kata Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun (FTZ BBK) Ismeth Abdullah di Batam, Kamis, setelah menemui manajemen Panasonic Shikoku Batam.

Ia mengatakan pihak manajemen Panasonic Shikoku berjanji akan memenuhi semua kewajiban yang harus dibayar saat memutuskan hubungan kerja karyawan.

Menurut pria yang juga Gubernur Kepulauan Riau, Panasonic Shikoku terpaksa menutup pabrinya di Batam karena penurunan produksi.

"Semakin lama produksinya semakin menurun. Jadi, terpaksa ditutup, kalau begitu, tidak bisa jalan," kata Ismeth.

Mengenai kabar rencana penutupan pabrik Asahi Sanyo, Ismeth mengatakan, belum mendengar.

Di tempat yang sama, Wali Kota Batam Ahmad dahlan mengatakan belum mendengar secara langsung mengenai penutupan pabrik Panasonic Shikoku Batam.

"Tidak tahu, belum dengar," kata Wali Kota usai pembukaan Festival Masjid dan Keraton Nasional IV di Batam.

Ia mengatakan menugaskan Kepala Badan Penanaman Modal Firma Marpaung untuk mengecek secara langsung kabar itu.

"Tapi, kalau ada PHK, ada kewajiban dan hak yang harus diterima perusahaan dan karyawan, dan harus dijalankan," kata Wali Kota.

Meski isyu penutupan beberapa pabrik di Batam cukup deras, namun Wali KOta mengatakan iklim investasi di Batam relatif baik.

Sebelumnya, HRD Manajer PT Panasonic Shikoku Herry Pranata mengatakan perusahaannya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 3.469 karyawannya secara bertahap hingga akhir 2010.

PT Panasonic Shikoku berdiri sejak tahun 1992 di Batam, dan melakukan perluasan modal pada 1998 senilai 7,9 miliar dolar AS.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009