Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) akan melakukan tes swab atau teknik reaksi polimerase (PCR) serta tes psikologi terlebih dahulu kepada para atletnya sebelum kembali menggelar pelatnas di Stadion Madya, Jakarta.

Menurut Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung, tes tersebut dilakukan sesuai dengan anjuran World Athletics kepada seluruh federasi atletik nasional dalam menggelar latihan di tengah kondisi pandemi COVID-19.

“World Athletics merekomendasikan untuk tes PCR dan pengecekan mental. Ini yang kami tidak boleh lupakan,” kata Tigor di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa.

“Tiga bulan mereka (pikirannya) isinya macam-macam. Pasti kami harus lakukan (tes psikologi). Tim psikologi akan melihat kesiapan mental mereka untuk pendampingan," katanya melanjutkan.

Adapun biaya tes PCR, kata Tigor, nantinya bakal ditanggung oleh Kemenpora.

Baca juga: Kemenpora kucurkan dana Rp6,2 miliar untuk pelatnas atletik

Sejak Maret, para atlet pelatnas memang telah dipulangkan ke daerahnya masing-masing akibat adanya kekhawatiran penularan virus corona.

Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan pun terpaksa berlatih secara mandiri dan seadanya dengan tetap dibekali program dari pelatih.

Baca juga: PB PASI segera panggil Lalu Zohri dkk ke Jakarta untuk gelar Pelatnas

Setelah lebih dari tiga bulan latihan di kampung halamannya masing-masing, PB PASI pun berencana memanggil 20 atletnya ke Jakarta untuk menggelar Pelatnas setelah menanda tangani nota kesepahaman (MoU) terkait dana Pelatnas Olimpiade bersama Kemenpora, Selasa (14/7).

Namun Tigor masih belum mengetahui kapan pastinya para atlet tersebut akan tiba di Jakarta mengingat adanya pembatasan wilayah di daerah asal masing-masing atlet.

“Tetapi saya harapkan bulan ini mereka sudah bisa ada di Jakarta,” tuturnya.

Baca juga: Psikolog: Atlet harus cari kegiatan alternatif untuk hindari stres
Baca juga: Swab test jadi syarat wajib PB PASI untuk gelar Pelatnas
Baca juga: PB PASI ingatkan atlet hindari latihan luar ruangan selama pandemi


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020