Jakarta (ANTARA) - Raksasa teknologi dari China, Huawei, mengaku kecewa dengan larangan Inggris Raya terhadap mereka untuk terlibat dalam jaringan 5G di negara tersebut.

"Keputusan yang mengecewakan ini merupakan kabar buruk bagi siapapun di negeri Inggris yang mempunyai ponsel. Ini akan memperlambat laju perkembangan digital di Inggris, mendongkrak biaya tagihan menjadi lebih mahal, dan kesenjangan digital di negeri tersebut akan makin lebar," kata juru bicara Huawei Inggris Raya, Edward Brewster, dikutip Rabu.

Baca juga: Huawei luncurkan nova 7

Baca juga: Huawei Mate 40 dibekali empat kamera hingga 108MP


Brewster menyebut larangan keterlibatan Huawei dalam jaringan generasi terbaru akan membawa kemunduran bagi Inggris Raya, mereka meminta pemerintah meninjau lagi keputusan tersebut dan menjamin keamanan produk.

"Kami masih menyakini bahwa pembatasan baru yang diserukan oleh AS tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan atau keamanan produk-produk yang kami pasok ke Inggris," kata Brewster.

Larangan menggunakan Huawei dalam infrastruktur 5G semula diserukan oleh Amerika Serikat dengan alasan keamanan. Inggris semula memberikan peran terbatas bagi Huawei dalam jaringan 5G di negara mereka.

Huawei mengatakan isu ini dipolitisasi dan sebenarnya bukan terkait isu keamanan.

"Namun, semata-mata karena terkait isu kebijakan dagang AS. Selama dua puluh tahun, Huawei selalu fokus untuk membangun negara Inggris yang terhubung lebih baik," kata Brewster.

Baca juga: Inggris larang Huawei kelola 5G, buat marah China dan senangkan Trump

Baca juga: Huawei luncurkan program baru untuk dukung pendidikan di Indonesia

Baca juga: Intelijen Kanada peringatkan kasus Huawei akan kejutkan dunia

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020