akhirnya pasien bisa dibujuk
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Saiful Anwar atau yang biasa dikenal sebagai RSSA Malang memberikan penjelasan terkait adanya satu orang pasien pasien positif COVID-19 yang berusaha kabur dari rumah sakit tersebut.

Direktur RSUD dr Saiful Anwar Malang dr Kohar Hari Santoso mengatakan bahwa pasien perempuan dengan status positif COVID-19 tersebut, berusaha meninggalkan RSUD Saiful Anwar pada Selasa (14/7) usai dinyatakan kondisinya mulai membaik.

"Pada Selasa siang, pasien kondisi umum pasien dinyatakan ada perbaikan secara klinis sehingga direkomendasikan untuk isolasi mandiri. Namun, pasien tidak sabar, dan berusaha keluar dari ruang isolasi," kata Kohar, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Dua pasien COVID-19 di Palu yang kabur berhasil pulang ke kampungnya
Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 kabur ke Banjarmasin


Kronologi kejadian tersebut, lanjut Kohar, setelah dinyatakan ada perbaikan kondisi secara klinis dan direkomendasikan untuk isolasi mandiri, pihak RSUD dr Saiful Anwar Malang menghubungi Dinas Kesehatan Kota Malang untuk melakukan penjemputan pasien.

Namun, pasien tersebut merasa tidak sabar dan berusaha keluar dari ruang isolasi pada saat petugas dan perawat sedang melakukan penanganan terhadap pasien lainnya. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (14/7) kurang lebih pada pukul 14.00 WIB.

Usaha pasien positif COVID-19 untuk keluar rumah sakit tersebut, diketahui oleh petugas yang melakukan pengawasan dari kamera Closed Circuit Television (CCTV). Petugas yang berjaga berusaha menghentikan pasien tersebut untuk meninggalkan gedung rumah sakit.

"Namun karena petugas tidak mengenakan APD lengkap, petugas hanya bisa memperingatkan secara verbal dan mengikuti pasien tersebut," ujar Kohar.

Pasien positif COVID-19 tersebut, sudah sempat berada di luar rumah sakit dan mendekati tukang ojek yang berada di sekitar rumah sakit. Petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap menghampiri pasien dan membujuk pasien tersebut untuk kembali ke rumah sakit.

"Namun akhirnya pasien bisa dibujuk, dan dievakuasi ke ruang isolasi rumah sakit. Proses evakuasi membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit," kata Kohar.

Usai dilakukan evakuasi tersebut, lanjut Kohar, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Malang tiba untuk menjemput pasien, dan selanjutnya akan melaksanakan isolasi mandiri yang diawasi penuh oleh Dinas Kesehatan Kota Malang.

Baca juga: Gugas amankan warga positif COVID-19 yang berupaya kabur di Batam
Baca juga: Dua pasien COVID-19 asal Sulsel di RSUD Kota Palu kabur


Kohar menjelaskan, pasien positif COVID-19 tersebut, merupakan pasien isolasi COVID-19 yang baru saja melakukan persalinan pada Minggu (12/7). Pasien tersebut, ditempatkan di ruang isolasi, yang memiliki fasilitas standard VIP.

Sebagai catatan, penanganan pasien positif COVID-19 di RSUD dr Saiful Anwar Malang dipusatkan di Paviliun Graha Puspa Husada, yang sebelumnya merupakan Paviliun VIP. Dengan fasilitas tersebut, pasien merasa tidak mampu membayar biaya yang cukup tinggi.

"Selain itu, pasien juga khawatir terhadap anak-anaknya yang ada di rumah, selain bayi yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," ujar Kohar.

Pihak RSUD dr Saiful Anwar Malang akan memperketat dan membedakan akses keluar masuk bagi pasien dan tenaga kesehatan yang bertugas, agar tidak ada lagi kejadian pasien berusaha meninggalkan rumah sakit sebelum waktunya.

Selain itu, komunikasi antara pasien dan keluarga pasien akan ditingkatkan, agar bisa memahami betul terkait hak dan kewajiban pasien pada saat berada di ruang isolasi penanganan COVID-19.

Baca juga: Jadi 70 orang, pasien sembuh COVID-19 di Kota Malang
Baca juga: Kota Malang berupaya tekan penyebaran COVID-19 di lingkungan keluarga


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020