Jelas kami akan mempertimbangkan pemikiran dari banyak warga kita sambil memantau situasi di depan
Tokyo (ANTARA) - Otoritas Tokyo sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan peringatan waspada terhadap infeksi virus corona ke level empat yang adalah level tertinggi setelah lonjakan kasus COVID-19 mencatat rekor terbaru di ibu kota Jepang, kata para pejabat, Rabu.

Khawatir akan gelombang kedua wabah COVID-19 menyebar dari Tokyo, pemerintah kota setempat dan anggota parlemen oposisi juga mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan kampanye besar-besaran yang bertujuan meningkatkan pariwisata domestik.

Namun, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura pada Rabu mengatakan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan kegiatan yang disebut kampanye bantuan perjalanan "Go To", yang mencakup penawaran seperti diskon untuk belanja dan membeli makanan. Akan tetapi, kegiatan itu akan dilakukan dengan hati-hati.

Baca juga: Inovatif, rumah hantu dengan konsep "drive-in" di Tokyo

"Jelas kami akan mempertimbangkan pemikiran dari banyak warga kita sambil memantau situasi di depan," ujar Nishimura, yang memimpin kebijakan pemerintah tentang virus corona, kepada parlemen.

Program kampanye perjalanan "Go To" adalah salah satu kontrak outsourcing terbesar dalam anggaran stimulus yang diumumkan pada April. Namun, pelaksanaan program itu telah ditunda karena kritik publik terhadap biaya subkontrak pekerjaan kantor untuk kontraktor swasta.

Kampanye perjalanan itu, mulai bulan ini, juga mendapat kecaman di media sosial, dengan kasus infeksi virus corona memicu ledakan kemarahan politik yang tidak biasa pada jaringan media sosial di Jepang.

Di Tokyo, kasus virus corona harian mencapai lebih dari 200 dalam empat dari enam hari terakhir.

Jumlah kasus harian COVID-19 menyentuh angka tertinggi sejauh ini, yakni 243 kasus pada Jumat lalu ketika pengujian terhadap para pekerja di distrik kehidupan malam di kota metropolitan Tokyo menunjukkan penularan infeksi virus corona di antara kaum muda berusia 20-an dan 30-an.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengkonfirmasi bahwa Tokyo akan mengadakan pertemuan "pemantauan" dengan para ahli pada Rabu. Pertemuan mingguan itu dilakukan satu hari lebih awal untuk membahas peningkatan kasus COVID-19 baru-baru ini.

"Pemahaman saya adalah bahwa kita berada dalam situasi yang agak parah sekarang," kata Gubernur Tokyo itu kepada wartawan menjelang konferensi pers yang direncanakan dilaksanakan pada Rabu malam.

Pada kesempatan lain, seorang pejabat pemerintah Tokyo mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah kota itu sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan peringatan kewaspadaan corona ke level tertinggi.

Klaster COVID-19 terbaru di Tokyo telah ditelusuri berada di sebuah teater dengan setidaknya 37 kasus di Shinjuku, yakni area hiburan yang sibuk dan rumah bagi salah satu distrik terbesar kehidupan malam di Asia yang belum lama ini telah menjadi pusat lonjakan kasus infeksi corona.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang telusuri penularan corona di teater Tokyo
Baca juga: Pakar ingatkan potensi penambahan korban COVID-19 dari Olimpiade Tokyo

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020