London (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad menyatakan nilai ekspor Indonesia ke negara itu dalam lima bulan pertama 2020 mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS, naik dibanding ekspor sepanjang tahun 2019 yang mencapai 988 juta dolar AS.

Kenaikan ekspor beberapa produk unggulan Indonesia ke Swiss di tengah pandemi COVID-19 dinilai merupakan buah dari berbagai upaya kerja sama promosi ekonomi Indonesia yang dilakukan secara intensif di negara itu.

"Peningkatan terbesar terjadi dalam bulan April dan Mei 2020 dengan peningkatan ekspor Indonesia sebesar 670 persen untuk April dan 404 persen untuk Mei dibandingkan bulan yang sama tahun 2019," kata Dubes Muliaman Hadad kepada Antara di London, Rabu.

Merujuk Data Swiss Federal Customs Administration, Muliaman mengatakan kopi dan minyak atsiri adalah produk unggulan Indonesia dalam ekspor ke Swiss selain emas. Kenaikan ekspor Indonesia ke Swiss di masa pandemi COVID-19 ini memberikan nilai yang cukup besar.

Di saat banyak negara yang menurunkan volume ekspor impornya karena perhatian terpusat pada penanganan COVID-19 ekspor Indonesia ke Swiss malah melonjak tajam.

Dalam lima bulan pertama tahun 2020 yaitu Januari – Mei 2020 ekspor Indonesia naik sebesar 284 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Ia menambahkan, ekspor Indonesia ke Swiss terbesar terjadi dalam Maret dibandingkan bulan sebelumnya yaitu untuk produk tekstil rajutan, kopi, suku cadang mesin, mebel, minyak atsiri dan kimia organik. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ekspor Indonesia ke Swiss yang memiliki trend meningkat adalah logam mulia, alas kaki, kopi, mebel, suku cadang mesin dan minyak atsiri.

Komoditi dengan kode HS 7108 yaitu emas menyumbangkan nilai terbesar dalam ekspor Indonesia ke Swiss.

Walaupun terjadi naik turun dalam nilai ekspor emas Indonesia ke Swiss dalam lima bulan terakhir, namun angka nilai ekspornya menunjukkan trend meningkat. Bila dibandingkan periode yang sama tahun 2019, ekspor logam mulia Indonesia ke Swiss dalam lima bulan pertama 2020 naik 198 persen.

Sementara itu impor Indonesia dari Swiss juga mengalami peningkatan dalam lima bulan pertama 2020. Data Swiss Federal Customs Administration menyatakan nilai impor Indonesia pada Januari-Mei 2020 mencapai 308 juta dolar AS dengan peningkatan 74 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Impor produk farmasi adalah salah satu sektor yang meningkat antara lain karena upaya mengatasi penyebaran Covid 19 di Indonesia.

Selain itu mesin turbin, suku cadang dan perlengkapan elektronik dan kimia organik, instrumen optik juga memiliki angka yang lumayan tinggi. “Dalam lima bulan pertama 2020 ini kita surplus sebesar 721 juta dolar AS," ujar Muliaman.

Ini pertanda baik karena pandemi COVID-19 tidak menghalangi peningkatan ekspor Indonesia ke Swiss. Dari data itu, terdapat peluang yang semakin luas bagi produk Indonesia seperti kopi, minyak atsiri, alas kaki untuk dapat terus ditingkatkan ekspornya ke Swiss.

Swiss adalah negara berorientasi ekspor, oleh sebab itu perdagangan luar negeri menjadi bagian penting dalam pemulihan ekonomi Swiss akibat dampak pandemi COVID-19. ”Ini kesempatan kita untuk memanfaatkan peluang ini karena rantai pasok dari sumber lain mungkin terganggu akibat pandemi, ujar Muliaman.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020