Jakarta (ANTARA) - Pelatih klub Madura United Rahmad 'RD' Darmawan mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara bergabungnya dia ke Partai Demokrat dan pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Lampung Tengah.

"Saya memang baru banget bergabung ke Partai Demokrat. Jadi ada yang mengaitkan itu dengan pilkada. Padahal itu berbeda," ujar RD ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis.

Menurut pria berusia 53 tahun asal Metro, Lampung, tersebut, keputusannya untuk menjadi kader Partai Demokrat murni dari keinginan hati.

Tujuan utamanya terlibat dalam kegiatan partai politik adalah untuk memberikan kontribusi bagi sepak bola nasional.

Baca juga: Mantan pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan gabung Partai Demokrat

Baca juga: Rahmad Darmawan sejalan dengan PSSI soal kelanjutan liga


"Saya sudah mendalami sepak bola cukup lama. Karena itu saya melihat, untuk membangun sepak bola, dibutuhkan juga kekuatan ekstra dan bagi saya itu adalah politik," kata RD, yang sudah lebih dari 40 tahun berkarier di sepak bola nasional baik sebagai pemain maupun pelatih.

Meski demikian, juru taktik yang pernah membawa Sriwijaya FC dan Persipura juara Liga Indonesia itu mengakui memang ada permintaan untuk terjun ke arena pilkada sebagai calon wakil bupati Lampung Tengah.

Namun, setelah berdiskusi dengan keluarga dan rekan-rekannya, dia tidak bersedia untuk dicalonkan.

Baca juga: Madura United butuh enam pekan untuk siapkan tim

"Keputusan itu saya ambil setelah berkonsultasi dengan keluarga dan teman-teman," tutur RD.

Partai Demokrat resmi mengumumkan bergabungnya Rahmad Darmawan sebagai kader partai pada Selasa (14/7).

RD telah menerima kartu tanda anggota Partai Demokrat langsung dari Ketua Umum partai Agus Harimurti Yudhoyono pada Selasa (14/7) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020