Data di OSS, jumlah persentase besarnya adalah dari UMKM. Yang kami lihat dari 1 Juni sampai 30 Juni kemarin, ada NIB sebanyak 57.000, di atas 50 persennya atau sekitar 37.000 adalah pelaku usaha kecil dan menengah.
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa mengatakan bahwa investasi selama masa pandemi COVID-19 banyak datang dari pelaku usaha kecil dan menengah.

Menurut dia, investasi selalu dikesankan datang dari pelaku usaha asing dengan nilai modal yang cukup besar. Namun demikian, data pelayanan terpadu (online single submission/OSS) BKPM mencatat bahwa jumlah pelaku UKM yang mengajukan nomor induk berusaha (NIB) memiliki persentase yang lebih besar.

"Data di OSS, jumlah persentase besarnya adalah dari UMKM. Yang kami lihat dari 1 Juni sampai 30 Juni kemarin, ada NIB sebanyak 57.000, di atas 50 persennya atau sekitar 37.000 adalah pelaku usaha kecil dan menengah. Itu membuktikan bahwa investasi tidak selalu besar, dan tidak selalu asing," kata Tina dalam diskusi daring yang diselenggarakan BNPB di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Bahlil optimistis ada 17 investor merelokasi investasi ke RI

Tina menjelaskan bahwa selama masa pandemi, UKM yang bergerak di sektor makanan dan alat kesehatan selalu mengungguli persentase dari sisi izin operasional komersial (IOK).

Sebelumnya usaha sektor perdagangan yang mendominasi. Artinya, masyarakat pelaku usaha cermat menangkap peluang saat masa pandemi COVID-19.

Hal itu juga terbukti dengan akses dan ketersediaan masker, hand sanitizer serta baju APD bagi para tenaga medis yang kini lebih terjangkau.

Tina menambahkan bahwa dampak COVID-19 tentunya berpengaruh pada penurunan investasi langsung (foreign direct investment/FDI). Namun begitu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) justru tumbuh dan mampu menopang posisi jumlah penanaman modal di Indonesia.

Baca juga: Indonesia berpeluang himpun Rp14,66 T investasi selama pandemi

BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang triwulan pertama 2020 mencapai Rp210,7 triliun, tumbuh 8 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp195,1 triliun.

Dibandingkan periode Januari-Maret 2019, Penanaman Modal Asing (PMA) turun 9,2 persen menjadi Rp98,3 triliun dari Rp107,9 triliun. Sementara itu PMDN naik 29,3 persen dari sebelumnya Rp87,2 triliun menjadi Rp112,7 triliun.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020