Kegiatan Gerakan BBI ini rupanya sudah bergaung, bergema di kawasan ASEAN
Jakarta (ANTARA) - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) telah menggema di kawasan ASEAN.

"Kegiatan Gerakan BBI ini rupanya sudah bergaung, bergema di kawasan ASEAN. Kemarin dalam pembicaraan di World Economic Forum (WEF), mereka mengapresiasi apa yang dilakukan Indonesia," katanya dalam peluncuran Digital Kredit UMKM (DigiKU) di Jakarta, Jumat, yang diselenggarakan secara virtual.

Airlangga menyebut potensi pasar di Indonesia untuk ekonomi digital sendiri mencapai 130 miliar dolar AS hingga 2025 mendatang. Angka tersebut mencapai lebih dari 85 persen total pasar di ASEAN yang mencapai 150 miliar dolar AS.

Dengan potensi besar itu, mantan Menteri Perindustrian itu berharap Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang juga meluncurkan Digital Kredit UMKM (DigiKU) bisa memberikan akses yang lebih luas untuk menjangkau masyarakat, UMKM, hingga Industri Kecil Menengah (IKM) untuk menggarap pasar regional.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada lebih dari 1 juta unit UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital sejak Gernas BBI diluncurkan Presiden Jokowi pada 14 Mei lalu.

"Sejak BBI diluncurkan 14 Mei lalu, hingga hari ini ada lebih dari 1 juta unit UMKM yang masuk dalam ekosistem digital. Ini memberikan gambaran rakyat kita merindukan siatem ini untuk terus dikembangkan," katanya.

Luhut pun mengajak semua pihak mengapresiasi kerja keras pihak terkait atas capaian tersebut. Tak lupa ia mengajak semua pihak untuk menjaga momentum ini guna memacu semua pihak untuk terus berinovasi.

"Mari jaga momentum ini untuk semakin memacu. Ini bukti pandemi justru memacu semua pihak, Himbara, pelaku ekosistem digital, bersama pemerintah melakukan inovasi," katanya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan hingga akhir tahun pemerintah menargetkan ada 10 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital, dari yang saat ini baru sekitar 8 juta UMKM.

"Presiden minta kami untuk segera menambah jumlah pelaku UMKM yang sudah terintegrasi ke digital. Hari ini baru 13 persen, target akhir tahun diminta 10 juta UMKM. Saya kira kalau Pak Presiden minta 10 harus kita lebihin. Kita coba kejar lebih dari 10 juta UMKM," katanya.

Baca juga: Kominfo luncurkan situs basis data UMKM Indonesia
Baca juga: Kominfo luncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020