Jeddah (ANTARA News) - Baru dua dari sembilan jamaah haji yang tertangkap pemindai suhu tubuh di Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah didiagnosa terinfeksi flu babi (H1N1), selebihnya dinilai negatif dari virus yang mewabah itu.

Namun Jubir Kementerian Kesehatan Arab Saudi Dr Khaled A-Mirghalani, di Jeddah, Kamis, menolak menyebutkan asal negara jamaah yang didiagnosa terinfeksi H1N1 tersebut.

Kamera pemindai suhu tubuh manusia yang dipasang di pintu-pintu keluar bandara KAA Jeddah mengendus suhu tubuh setiap penumpang yang baru turun dari pesawat, baik dari penerbangan domestik maupun luar negeri.

Penumpang yang suhu badannya lebih dari 38 derajat celcius akan diperiksa di Rumah Sakit King Saud di dekat Bandara KAA yang khusus dirujuk untuk menangani pasien terinfeksi virus H1N1.

Saat ini tercatat sekitar 600.000 jamaah haji dari perkiraan seluruhnya sebesar 2,5 juta dari berbagai tempat di penjuru dunia yang sudah berada di tanah suci, baik di Mekah maupun Madinah untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

Dari sekitar 132.000 calon haji Indonesia yang mendarat, baik di bandara debarkasi KAA Jeddah maupun Bandara Malik Muhamad Abdul Aziz Madinah, baru tiga orang terkena detektor suhu badan. Namun setelah diobservasi di rumah sakit setempat, mereka boleh meneruskan ibadah haji karena terbukti hanya mengalami demam biasa.

Pemerintah Arab Saudi sejauh ini baru menyampaikan imbauan, belum mewajibkan calon haji, baik domestik maupun dari negara lain untuk mendapatkan vaksi H1N1 sebelum memasuki kota suci, Mekah dan Madinah.

Bahkan dalam pernyataannya baru-baru ini, Menkes Arab saudi Abdullah Al-Rabeeah menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan melarang siapapun termasuk mereka yang berisiko tinggi terinfeksi virus H1N1 untuk menunaikan ibadah haji karena mereka adalah tamu-tamu Allah.

"Arab Saudi tidak akan melarang siapapun, karena berhaji adalah ritual keagamaan," katanya seraya menambahkan, tanggung jawab masing-masing negara untuk membuat peraturan sendiri-sendiri.

Pemerintah Arab Saudi juga tidak melarang anak-anak, wanita hamil atau manula dari negara lain untuk menunaikan ibadah haji dan menyerahkan kebijakan mengenai hal itu terhadap masing-masing negara bersangkutan.

Namun demikian, untuk musim haji tahun ini (1430H) pemerintah Arab Saudi melarang warganya yang berusia 65 tahun, atau anak-anak berusia di bawah lima tahun atau mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis untuk menunaikan ibadah haji.

Kampanye nasional pemberian vaksinasi H1N1 tahap pertama juga sedang dilancarkan dengan sasaran satu juta warga negara Arab Saudi.

Pemerintah menganjurkan agar calon haji menggunakan masker penutup hidung dan mulut saat bereda di tengah kerumunan massa.

Sasarannya adalah para calon haji domestik dan pegawai negeri atau sipil yang berkaitan dengan pengurusan haji atau melakukan kontak langsung dengan jemaah calon haji, sementara lokasi pemberian vaksinasi diprioritaskan di Mekah dan Madinah.

Diperkirakan sekitar 2,5 juta jamaah dari seluruh dunia termasuk sekitar 210.000 dari Indonesia akan berkumpul di tanah suci dalam musim haji 1430H untuk menunaikan rukun Islam kelima.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009