jika pengetahuan perempuan tersebut baik mempunyai pengaruh dengan kondisi gizi anak yang diasuhnya
Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara Dr Khadijah El Ramija mengemukakan perempuan memiliki peran penting dalam ketahanan pangan, terutama ketahanan keluarga.

"Kalau kita lihat di Sumatera Utara, hampir 80 persen tenaga kerja di bidang pertanian adalah kaum perempuan," ujar dia dalam webinar "Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan Pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru" di Jakarta, Jumat.

Bahkan, katanya, di Indonesia jumlah tenaga kerja perempuan di bidang pertanian mencapai 76 persen dan 24 persen lainnya laki-laki.

Peran perempuan dalam mengurus anak, mengurus konsumsi keluarga, dan pemenuhan gizi, kata dia, sebagai diperlukan.

"Berbagai studi dari berbagai negara menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan perempuan, terutama ibu dan pengasuh anak tentang gizi, berkorelasi kuat dengan status gizi anaknya. Artinya, jika pengetahuan perempuan tersebut baik mempunyai pengaruh dengan kondisi gizi anak yang diasuhnya," kata dia.

Baca juga: Kowani : Perempuan pilar dan pelopor ketahanan pangan

Kementerian Pertanian telah memiliki program kawasan rumah pangan lestari, yakni bagaimana memanfaatkan lahan perkarangan secara optimal dengan memaksimalisasi produktivitas lahan yang di lingkungan, untuk ketersediaan pangan di rumah.

"Program ini penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga," kata dia.

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan merupakan pilar dan pelopor dalam ketahanan pangan saat pandemi COVID-19.

"Peran perempuan sangat vital sebagai pilar dan pelopor ketahanan pangan. Mengapa? Karena secara sosiokultural perempuan hidup perempuan hidup di tengah masyarakat. Bukan hanya masyarakat tetapi juga keluarga," kata dia.

Ia menjelaskan perempuan mengetahui seluk-beluk masalah yang terjadi di keluarga dan tentu saja riil.

Perempuan, kata dia, juga memiliki peranan penting di keluarga, misalnya mengetahui beras habis maupun mencari obat pada saat keluarga sakit.

Oleh karena itu, kata dia, dalam hal ketahanan keluarga maka perempuan memiliki peran yang penting.

Baca juga: Moeldoko ajak generasi milenial kontribusi wujudkan ketahanan pangan
Baca juga: Balitbangtan siap kawal pengembangan lumbung pangan Kalteng

 

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020