Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengupayakan monitoring titik panas dan deteksi dini sebagai salah satu cara untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di masa pandemi COVID-19.

"Jangan sampai terjadi duet maut, karhutla sama COVID-19. Itu saya paling takut sama kata-kata itu," kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam dalam acara press club Forum Medan Merdeka Barat (FMB) 9 terkait Antisipasi dan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020 di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa untuk mencegah karhutla di masa pandemi, pemerintah melakukan monitoring titik panas dan deteksi dini melalui website www.sipongi.menlhk.go.id. untuk melihat titik-titik panas yang berpotensi menyebabkan karhutla.

Kemudian, pemerintah juga berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan karhutla.

Baca juga: 9 titik panas level konfiden tinggi terdeteksi BMKG

Baca juga: Reskrimsus Polda Sumsel amankan 6 tersangka karhutla


"Jadi bagaimana di tingkat tapak masyarakat kita mengontrol dirinya sendiri," katanya.

Ia mengatakan partisipasi masyarakat peduli api saja tidak cukup. Untuk itu diperlukan kesadaran hukum masyarakat secara bersama-sama.

Kemudian, selain membutuhkan partisipasi masyarakat, patroli mandiri dan patroli terpadu juga dilakukan di Sumatera dan di Kalimantan dengan tetap memperhatikan protokol COVID-19 dan sekaligus sosialisasi pencegahan COVID-19.

Kampanye dan publikasi kerja lapangan terkait upaya pengendalian karhutla dan penyuluhan tentang COVID-19 di media daring juga terus dilakukan.

Selain itu, KLHK juga menggandeng organisasi agama untuk membantu kampanye pencegahan karhutla dalam acara keagamaan dan sosial di dalam masyarakat.

Komunikasi intensif dengan satgas karhutla daerah dan Kepala Daerah Operasi Manggala Agni (KaDaops MA) juga terus diupayakan.

Kemudian, KLHK juga menyediakan layanan SMS Blast peringatan dini karhutla bekerja sama dengan Kementerian Informasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan operator seluler. KLHK juga memanfaatkan CCTV thermal camera untuk mendeteksi secara dini kemungkinan karhutla secara daring.

Sementara itu, upaya antisipasi berikutnya juga dilakukan dengan membina Manggala Agni dan meningkatkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai regu pemadaman karhutla di kawasan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (IUPHH).

Penyediaan pondok kerja bagi daerah-daerah yang tidak terjangkau DAOPS Manggala Agni, pengembangan aplikasi berbasis website dalam rangka penguatan patroli terpadu melalui manajemen data dan pemantauan aktivitas pelaku usaha di bidang kehutanan melalui melalui pelaporan daring di http://sipongi.menlhk.go.id juga diupayakan untuk melengkapi langkah-langkah pencegahan potensi karhutla.*

Baca juga: Pemerintah siapkan upaya pencegahan karhutla secara permanen

Baca juga: BMKG: Intensitas hujan daerah rawan karhutla mulai rendah

Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020