Jakarta (ANTARA) - Manajer Southampton Ralph Hasenhuettl mengaku kaget dengan situasi pertarungan menghindari degradasi yang dialami Bournemouth saat ini, terlebih jika menilik kondisi ketika pertemuan pertama kedua tim di Liga Inggris 2019/20.

Pertemuan pertama kedua tim dimenangi oleh Bournemouth pada September lalu di St. Mary's, yang membuat The Cherries melompat ke urutan ketiga klasemen.

Namun, sekarang Bournemouth terjebak di zona degradasi dan butuh setidaknya empat poin untuk mengentaskan diri, tentunya tergantung hasil laga lain juga.

Southampton bahkan bisa menjadi algojo yang memastikan Bournemouth terdegradasi ke Divisi Championship jika berhasil memenangi pertemuan kedua di Stadion Vitality, Minggu (19/7).

Baca juga: Adam Smith siap bela Bournemouth hadapi Southampton

"Kualitas tim mereka biasanya cukup bagus, dan manajer mereka juga bagus di mata saya, mereka klub yang biasanya cukup ajeg dan terorganisir," kata Hasenhuettl dalam komentar pralaga dilansir laman resmi Southampton, Sabtu.

"Anda tidak akan tahu apa yang terjadi dan mengapa mereka sangat kesulitan musim ini. Situasi yang cukup aneh, tetapi inilah Liga Premier dan semuanya bisa terjadi," ujarnya menambahkan.

Terlebih Southampton juga pernah merasakan berada di posisi Bournemouth hingga pertengahan musim dan baru bisa mengentaskan diri dari zona degradasi pada Desember 2019.

"Kami juga berada di situasi itu musim ini, ketika semuanya terasa tidak menyenangkan dan hari-hari penuh pergulatan," kata Hasenhuettl.

Kini, Southampton malah sudah menorehkan rekor baru berupa delapan kemenangan tandang pertama mereka dalam semusim di Liga Premier.

Baca juga: Southampton gagalkan MU naik ke peringkat ketiga
Baca juga: Southampton tumbangkan Man City, Hasenhuettl: komitmen adalah kunci


Bahkan, The Saint berpeluang memecahkan rekor lain, yakni raupan poin tandang. Satu hasil imbang saja bakal membuat tim besutan Hasenhuettl melampaui rekor 28 poin tandang yang diraih pada 1983/84.

Hasenhuettl mengaku tak menghiraukan urusan rekor tersebut, sebab ia hanya ingin timnya main lebih baik agar bisa mencetak gol lebih banyak ketimbang kebobolan di setiap pertandingan.

"Tentu menyenangkan mendengarnya, tetapi itu tidak membantu kami memenangi pertandingan," ujarnya.

"Bagi kami, lebih penting berkonsentrasi dengan performa di atas lapangan agar kami bisa lebih baik lagi dibanding pertandingan sebelumnya, mencetak lebih banyak gol, kebobolan lebih sedikit, itu saja yang jadi target kami," katanya melengkapi.

"Kami harus berkonsentrasi dengan kekuatan yang kami miliki, tetapi sejujurnya pertandingan yang sudah kami mainkan tidak pernah secara jelas membantu memenangi laga selanjutnya," pungkas Hasenhuettl.

Southampton saat ini berada di urutan ke-12 klasemen dengan koleksi 46 poin dan masih bisa finis di 10 besar jika memenangi dua laga pemungkas serta dibantu hasil tim-tim pesaing.

Baca juga: Tielemans tegaskan nasib Leicester ada di tangan sendiri
Baca juga: Mourinho tak peduli rekor, hanya ingin tiga poin kontra Leicester
Baca juga: Leeds kembali ke Liga Premier setelah absen 16 tahun

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020