Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan dua ruas jalan tol yakni Banda Aceh-Sigli Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km) dan Manado-Bitung (Mabit) Seksi 1 Manado-Airmadidi (14 km) siap beroperasi dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kementerian PUPR berharap Tol Sibanceh tingkatkan investasi di Aceh

Menteri PUPR juga menambahkan selain kedua tol tersebut, terdapat dua ruas tol lainnya, yang ditargetkan selesai konstruksinya sebelum 17 Agustus 2020, yakni ruas Kayu Agung-Kramasan (42 km) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (112 km) dan Pekanbaru-Dumai 131 km.

Dua ruas yakni Banda Aceh-Sigli Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km) dan Manado-Bitung (Mabit) Seksi 1 Manado-Airmadidi (14 km) serta sebagian Seksi 2 hingga Kauditan (7 km), merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) dan telah mendapatkan persetujuan Surat Keputusan Menteri PUPR untuk pengoperasian.

Jalan Tol Banda Aceh-Sigli dengan total panjang 74 km merupakan jalan tol pertama di Aceh yang dibangun sejak akhir 2018 dengan skema penugasan pemerintah kepada PT Hutama Karya.

Total investasi untuk pembangunan ruas tol Banda Aceh-Sigli dengan total panjang 74 km sebanyak enam seksi ini adalah sebesar Rp12,35 triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp8,99 triliun.

Ruas tol selanjutnya yang telah siap beroperasi adalah Manado-Bitung Segmen Manado-Airmadidi.

Jalan Tol Manado-Bitung dibangun dalam dua seksi, yaitu Ring Road Manado-Sukur-Airmadidi hingga Kauditan (21 km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Seksi 2 Airmadidi-Bitung (25 km) dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung.

Ruas selanjutnya yang juga akan selesai konstruksinya adalah pada Seksi 2 Segmen 2A ruas Airmadidi-Danowudu (11,5 km), dengan saat ini progresnya 98,22 persen dan target selesai Juli 2020 dari Airmadidi-Kauditan dan Kauditan-Danowudu pada September 2020.

Dukungan pemerintah untuk pembiayaan konstruksi Seksi 1 sebesar Rp3 triliun, merupakan instrumen untuk meningkatkan kelayakan investasi jalan tol Mabit. Sementara untuk Seksi 2 Tol Mabit ini dibangun menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp6,19 triliun.

Jalan tol yang memiliki lima simpang susun (SS) yaitu Manado, Air Madidi, Kauditan, Danowudu, dan Bitung ini, akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari 90-120 menit menjadi sekitar 30-45 menit.

Di samping itu dengan adanya Tol Mabit, risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri diharapkan akan berkurang.

Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini juga akan menjadi faktor pendorong berkembangnya sektor pariwisata kawasan Manado-Bitung-Likupang yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Kawasan ini menjadi salah satu dari lima kawasan pariwisata prioritas yang akan dikembangkan pada 2020.

Baca juga: Tol Sigli-Banda Aceh seksi empat siap dioperasikan
Baca juga: 62.402 kendaraan lintasi Tol Manado-Bitung saat dibuka fungsional

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020