Harga udang windu budidaya di Tarakan tak kunjung stabil dan terus merosot hingga Rp85 ribu per kilogram untuk size 20.
Tarakan (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) segera menjembatani masalah harga udang windu yang anjlok di Tarakan, Kalimantan Utara di tengah pandemi yang sangat menghancurkan perekonomian saat ini.

"Disinilah peran Hipmikindo hadir agar bisa memberikan pencerahan, termasuk menjembatani persoalan-persoalan yang dihadapi pelaku usaha di Kaltara salah satunya masalah harga udang windu yang anjlok,” kata Ketua DPD Hipmikimdo Kaltara, Abdul Rasyid melalui Sekretarisnya Sujai di Tarakan, Minggu.

Harga udang windu budidaya di Tarakan tak kunjung stabil dan terus merosot hingga Rp85 ribu per kilogram untuk size 20.

Padahal sebelumnya harga udang windu sempat normal di kisaran Rp180-200 ribu per kilogram. Kondisi yang sama juga terjadi untuk size lainnya.
Baca juga: Harga lobster di Aceh Jaya merosot jadi Rp100 ribu/kilogram

Sementara itu, Ketua Umum DPP Hipmikindo, Maz Pandjaitan mengatakan, persoalan komoditi apapun yang terjadi khususnya terkait kenaikan harga disebabkan perilaku oknum dalam mencari keuntungan lebih.

“Kalau permintaannya banyak kemudian harganya turun, bisa jadi ada mafia di dalamnya. Karena seluruh komoditi yang kita alami tuh pasti ada mafianya. Masalah seperti ini sering kita temui di daerah,” kata
Ketua Umum DPP Hipmikindo, Maz Pandjaitan.

Persoalan komoditi apapun yang terjadi khususnya terkait kenaikan harga disebabkan perilaku oknum dalam mencari keuntungan lebih.

“Kalau permintaannya banyak kemudian harganya turun, bisa jadi ada mafia di dalamnya. Karena seluruh komoditi yang kita alami tuh pasti ada mafianya. Masalah seperti ini sering kita temui di daerah,” kata Maz.
Baca juga: Legislator : pantau terus tren penurunan harga udang
Baca juga: Pemerintah beri insentif benih bagi pembudidaya udang windu


Sehingga dibutuhkan peran koperasi Hipmikindo yang telah dibentuk oleh DPD guna menempuh jalur aman tanpa ada campur tangan mafia komoditi tersebut.

Oleh karenanya, Maz memerintahkan kepada Hipmikindo Kaltara untuk segera membentuk Satgas Pengamanan Komoditi guna memastikan penyebab masalah yang dikeluhkan seluruh pelaku perikanan di kota Tarakan.

“Satgas ini nantinya berkoordinasi dengan kepolisian yang ditugaskan Presiden Jokowi untuk menghapus segala macam pungutan liar, baik dari keamanan dan segala macam yang tidak resmi, itu yang membuat kacau balau,” pintanya.

Dia menerangkan, bersama aparat keamanan, Satgas Pengamanan Komoditi Hipmikindo Kaltara tentunya akan melakukan peninjauan sekaligus mempelajari musabab timbulnya persoalan tersebut.
Baca juga: KKP salurkan 600.000 benih udang windu ke pembudidaya di Tarakan
 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020