Denpasar,(ANTARA News) - Dua program aksara Bali berbasis komputer perlu diajarkan kepada siswa dalam berbagai jenjang pendidikan untuk menghindari penulisan huruf Bali terkesan sulit.

"Pengajaran itu perlu dilakukan sejak dini, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum (SMP/SMU)," kata Dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana Dr I Nyoman Suarka, M.Hum di Denpasar Senin.

Ia mengatakan, kesan sulit terhadap aksara Bali di kalangan siswa secara bertahap hendaknya dapat dihilangkan dengan mengajarkan program aksara Bali berbasis komputer.

Upaya tersebut sekaligus mengantisipasi hilangnya minat penutur bahasa daerah Bali dengan menggunakan aksara Bali sebagai medianya.

Untuk itu sistem penulisan aksara Bali dengan program berbasis komputer dapat dikembangkan dengan baik mulai dari jenjang SD, seiring dengan proses pengajaran berbasis teknologi informasi (TI).

Nyoman Suarka menambahkan, pengembangan program aksara Bali di kalangan siswa dilakukan secara tradisional-manual maupun modern otomatik.

Upaya penulisan tersebut sekaligus melestarikan dan mengembangkan aksara Bali dengan sistem komputer.

Peluang tersebut berawal dari hasil pemikiran dan kerja keras I Made Suatjana untuk menciptakan "Font Bali Simbar dan KwtimesNewRoman" aksara Bali yang ditampilkan dalam Windows.

Program yang diciptakan tahun 1996 dan selama dua tahun diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Program tersebut merancang cara pengetikan aksara Bali dalam huruf pintar, dengan harapan teks secara mudah diubah dari huruf latin ke dalam aksara Bali hanya dengan mengubah "font-nya.

Semua itu bertujuan untuk memudahkan pengetikan naskah aksara Bali dengan komputer, tutur Nyoman Suarka.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009