Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengungkapkan kekaguman terhadap pelatih kawakan Marcelo Bielsa, yang disebutnya berpengaruh besar terhadap karier kepelatihannya selama ini.

Musim depan, Guardiola berkesempatan untuk berhadapan lagi dengan Bielsa yang baru saja berhasil mengantarkan Leeds United juara Divisi Championship dan promosi ke Liga Premier Inggris setelah 16 tahun.

Menurut Guardiola, kedatangan Leeds dan Bielsa akan membuat Liga Premier Inggris menjadi lebih seru.

Baca juga: Leeds kembali ke Liga Premier setelah absen 16 tahun
Baca juga: Leeds ditargetkan kembali ke Liga Champions

"Ia melakukan pekerjaan hebat. Mereka luar biasa musim lalu tapi sayang tidak memperoleh promosi. Setahun kemudian karakter mereka tampak semakin konsisten dan merebut tiket promosi," kata Guardiola dilansir Reuters, Senin.

"Saya tak pernah dilatihnya, tentu sulit berbicara tentangnya. Tetapi saya mendapat pengakuan dari ratusan juta pemain yang pernah merasakan tangan dinginnya," ujarnya menambahkan.

Menurut Guardiola, Bielsa punya karakter yang unik sebagai seorang pelatih baik dari segi strategi permainannya di lapangan maupun sosoknya di luar lapangan.

"Ia sosok unik dalam sepak bola dunia karena cara bermainnya. Ia manajer yang autentik," katanya.

"Tak ada manajer lain di dunia yang bisa menduplikasi caranya. Saya belajar banyak tentang gaya permainan dan apa yang dihasilkannya. Sosok luar biasa nan spesial," ujar Guardiola melengkapi.

Baca juga: Guardiola sayangkan penampilan babak pertama kontra Arsenal
Baca juga: Guardiola desak Man City perbaiki penampilan saat hadapi Real Madrid


Kala masih menangani Barcelona, Guardiola sempat menghadapi Bielsa yang waktu itu masih menukangi Athletic Bilbao.

Jika dibandingkan raihan gelar Bielsa memang tidak ada apa-apanya dibandingkan Guardiola yang panen trofi baik di Barcelona, Bayern Muenchen maupun City.

Namun menurut Guardiola, Bielsa tetaplah pelatih elit tanpa harus bertabur gelar sepanjang kariernya.

"Memenangi gelar membantumu mendapat pekerjaan di musim berikutnya, tetapi pada akhir karier bukan itu yang anda kenang, melainkan memori dan ajaran yang disampaikan para manajer," katanya.

"Dari segi memori dan pengalaman para pemainnya, Marcelo berada di puncak daftar terbaik. Di puncak," pungkas Guardiola.

Baca juga: Tottenham ganggu peluang empat besar Leicester setelah menang 3-0
Baca juga: Bournemouth di ambang degradasi setelah dipecundangi Southampton

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020