Jakarta (ANTARA) - Perusahaan dompet bitcoin Coinbase mengatakan telah mencegah 1.100 pelanggan mengirim bitcoin ke peretas yang mendapatkan akses akun Twitter sejumlah tokoh ternama pekan lalu.

Pada Rabu (15/7), lebih dari 100 akun Twitter, beberapa di antaranya milik perusahaan besar, seperti Apple, dan orang-orang terkenal, seperti Elon Musk dan Bill Gates, diretas sebagai bagian dari penipuan bitcoin yang terkoordinasi.

Menurut Twitter, para peretas mengelabui beberapa karyawan perusahaan untuk menggunakan sistem dan alat internal untuk mengakses akun dan menipu pengguna untuk mengirim bitcoin.

Menurut Forbes, dikutip dari The Verge, Selasa, Coinbase dan sejumlah perusahaan dompet bitcoin dapat menghentikan pelanggan mengirim bitcoin ke peretas dengan memasukkan alamat dompet peretas ke dalam daftar hitam.

Baca juga: Peretas Twitter ternyata sekelompok anak muda

Baca juga: Peretas Twittter ambil data delapan akun, targetkan tokoh ternama


Secara khusus, Coinbase mengatakan telah mencegah lebih dari 1.000 pelanggan mengirim sekitar 280.000 dolar AS (sekitar Rp4,1 miliar) selama peretasan terjadi.

Sekitar 14 pengguna Coinbase mengirim bitcoin senilai 3.000 dolar AS (sekitar Rp44 juta) ke alamat bitcoin peretas sebelum perusahaan memindahkan alamat tersebut ke dalam daftar hitam.

"Kami memperhatikan penipuan tersebut dan mulai memblokir transaksi dalam beberapa menit dari gelombang awal postingan penipuan," kata juru bicara Coinbase.

Akun Twitter milik perusahaan dompet Bitcoin, termasuk Binance dan Gemini, juga ditargetkan dalam serangan tersebut. Coinbase mengetahui penipuan tersebut tidak lama setelah cuitan penipuan diunggah oleh akun sesama perusahaan dompet bitcoin.

Twitter masih menyelidiki peretasan tersebut. Pada Jumat (17/7), Twitter mengkonfirmasi bahwa 130 akun menjadi sasaran peretas. Twitter juga mengatakan para peretas dapat mengunduh data akun milik delapan pengguna non-verifikasi.

Baca juga: Ratusan akun Twitter jadi sasaran serangan siber

Baca juga: Twitter tunda peluncuran perangkat lunak API setelah peretasan

Baca juga: Twitter: tidak ada "password" yang dicuri

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020